Nobar 'Surga Kecil di Bondowoso', Cara Polsek Batuaji Ajak Warga Pahami Kesetaraan Gender
Oleh : Hendra
Rabu | 18-12-2019 | 15:40 WIB
Polsek_batuaji_film.jpg
Kapolres Bintan AKBP Boy Herlambang (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Surga Kecil di Bondowoso sebuah film bertemakan kesetaraan gender karya Nia Dinata hampir diputar serentak di beberapa kantor kepolisian di Indonesia, tak ketinggalan juga di kawasan Polsek Batuaji, Batam, Kepulauan Riau.

Pada hari Selasa (17/12/2019) sekitaran pukul 20.00 WIB bertempat di halaman Polsek Batu Aji, 70 orang lebih masyarakat bersama personel kepolisian duduk bersama menonton film ini dalam rangka memahami kesetaraan gender dan mengenang Hari Ibu ke-91 tahun 2019.

"Kegiatan nonton bareng dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada Minggu tanggal 22 Desember 2019, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Peranan Wanita Republik Indonesia," ujar Kapolsek Batuaji, Kompol Syafruddin Dalimunthe, Rabu (18/12/2019).

Meski hanya berdurasi 15 menit, sinematografi karya Nia Dinata ini membawa penonton menelusuri seluk beluk kehidupan nyata, tentang kesetaraan antara pria dan wanita dalam kehidupan berkeluarga.

Dasar film ini diproduksi menurut rilisan resmia sineasnya sendiri yaitu kepedulian akan tingginya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) serta angka kematian para ibu.

Ringkasnya film bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga yang unik di wilayah Bondowoso. Khusunya kehidupan seorang ustad progresif yang mengajarkan pada masyarakat di sekeliling akan pentingnya pendidikan bagi anak perempuan, dan juga keterlibatan laki- laki dalam kehidupan berumah tangga.

Tanpa ada perasaan sungkan, sang ustad melakukan tugas-tugas yang selama ini biasa dilakukan oleh ibu rumah tangga, "Kita bisa lihat tokih utamanya mencuci dan menjemur pakaian, menyapu, memasak bahkan memandikan anak di rumah,"

Hal bagi sebagian dari kita mungkin sangat unik, mengingat konteks budaya Madura dan kehidupan pesantren yang masih kokoh akan sistem patriarkis, khususnya bagi perempuan.

Awalnya, warga kampung sempat merasa aneh melihat sang ustad melakukan pekerjaan rumah tangga. Akan tetapi, lambat laun perubahan itu pun terjadi.

"Pesannya sederhana, laki-laki dan perempuan sama saja, sebaiknya saling membagi kasih sayang," tandas Dalimunthe.

Pemutaran film ini pun selesai pada pukul 20.30 WIB, dan Dalimunthe berharap sekiranya banyak pelajaran berharga bisa didapat setelah menonton film ini.

Editor: Surya