Plt Gubernur Kepri Carikan Solusi Terbaik Polemik Taxi Online dan Konvensional
Oleh : Nando Sirait
Jum\'at | 01-11-2019 | 14:16 WIB
isdianto-plt-gub-kepri1.JPG
Plt Gubernur Kepri, Isdianto. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Plt Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto mengungkapkan, pihaknya sedang berusaha menyelesaian polemik antara angkutan online dan konvensional, terutama taxi. Solusi terbaiknya saat ini masih dalam tahapan pembahasan yang cukup panjang.

Polemik antara taxi online dan konvensional dan berpotensi gesekan, beberapa kali kerap terjadi di beberapa titik Kota Batam. Maka, guna mengantisipasi adanya gesekan kembali di lapangan, Dishub Kota Batam akhirnya memberikan jawaban sementara, yakni titik penjemputan bagi armada taxi online yang disepakati bersama.

Walau begitu, pihak Pemerintah Kota (Pemko) Batam juga masih menunggu adanya regulasi pasti dari Pemerintah Provinsi Kepri.

"Kita masih mengupayakan mencari formula pastinya, bukan kita dibilang tidak ingin bertanggungjawab atas polemik di Batam," ungkapnya saat ditemui di Kantor Kadin Kepri, Batam Center, Jumat (1/11/2019).

Saat ini untuk Batam sendiri, diketahui ada 13 badan usaha atau 300 armada taksi online yang ditentukan oleh Gubernur Kepri belum memiliki izin operasional yang jelas. Jumlah ini terus bertambah sementara disisi lain Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam bekerja tanpa adanya regulasi yang jelas.

"Kemarin kita sudah adakan pertemuan dengan pihak bersangkutan. Dan sudah diperintahkan ke Dishub Provinsi untuk segera mensosialisasikan dan mencari jalan keluar supaya taxi online dan konvensional bisa hidup," lanjutnya.

Ia menambahkan, fenomena selama ini yang timbul perbedaan dan gesekan dilapangan. Maka Pemerintah Provinsi mencari rumusan masalahnya agar keduanya bisa seiring berjalan.

"Terakhir dua bulan yang lalu ditetapkan namanya kearifan lokal supaya Batam tetap aman diatur lah red zone bagi taksi online. Ini kan hanya muatan lokal saja, sebagai solusi jangka pendek," tuturnya.

Editor: Dardani