Ketersediaan Air Baku Harus Segera Ditangani, BP Batam Hindari Adanya Rationing
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 30-10-2019 | 13:52 WIB
binsar1.jpg
Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Binsar Tambunan. (Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam, mengakui pihaknya saat ini menghidari adanya proses rationing, atau pemadaman air bergilir, sebagai salah satu solusi ketersediaan air baku di Batam.

Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Binsar Tambunan, menyebutkan hal ini menjadi pembahasan serius di dalam rapat yang dilaksanakan, Selasa (29/10/2019) kemarin bersama Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad.

Salah satu masalah serius yang harus mendapatkan penanganan teknis, adalah pertumbuhan eceng gondok di kawasan DAM. Untuk itu, selain rencana yang terprogram, hal ini harus dibarengi dengan persiapan alat yang mumpuni.

"Seperti contoh di Rawa Bening Semarang, di sana dioperasikan 4 unit harvester untuk bersihkan eceng gondok yang sudah mencapai 1.200 hektare," paparnya, Rabu (30/10/2019).

Binsar juga menambahkan, pembersihan di lokasi tersebut dilakukan sampai 4 tahunan. Mengingat pertumbuhan eceng gondok yang begitu cepat. Sementara di Dam Duriangkang, Batam, eceng gondok memenuhi 180 hektare dari 2.000 hektare luasan dam.

"Jangan sampai Dam Duriangkang yang tahun ini 180 hektare (eceng gondok), tahun depan meningkat dua kali lipatnya. Ketersediaan air kita jadi masalah," lanjutnya.

Untuk Batam, diakuinya bantuan alat harvester yang akan datang hanya ada satu unit. Nantinya alat tersebut akan dioperaikan secara penuh, untuk pembersihan DAM Duriangkang. Sekali beroperasi, ditargetkan dapat membersihkan eceng gondok sekitar 4.000 m2.

"Jangan sampai ada rationing lagi. Salah satu langkah antisipasi kita dengan alat harvester ini," tutupnya.

Editor: Chandra