Menteri Pariwisata RI Resmikan Kick Off Pengusulan KEK Pulau Pengelap
Oleh : Hendra Mahyudi
Kamis | 17-10-2019 | 08:40 WIB
mentri-pariwisata.jpg
Penekanan bersama tombol sirine penanda kick off pengusulan KEK Pulau Pengelap diresmikan. (Hendra).

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arif Yahya kunjungi kawasan wisata Kepri Coral, Pulau Abang, Kecamatan Galang dalam rangka kick off pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Pulau Pengelap.

Dalam pidato sambutannya, Arif mengatakan alasan KEK layak diterapkan di wilayah berkonsep pariwisata seperti Kepulauan Riau (Kepri). Menurutnya, cara paling cerdas untuk membangun pariwisata adalah menerapkan kawasan khusus.

Lanjutnya, semua tentunya paham dalam perizinan di negeri ini terutama hal-hal yang terkait dengan permit harus diakui kota ini dan kota lain cukup susah. Serta cukup ribet karena harus pergi ke dinas ini dan dinas lainnya.

"Untuk menyiasati perizinan yang susah ini, maka dibuatlah KEK. KEK berlaku regulasi one stop service, tak perlu ke dinas ini ke dinas itu. Tidak perlu rumit lagi. Di Mandalika (bagian selatan Pulau Lombok) telah kita lakukan, dan di sana perizinan sudah tidak rumit lagi," ujar Arif, Rabu (16/10/2019).

Sementara itu dalam KEK ada keuntungan tertentu, seperti pengembangan infrastruktur yang disediakan pemerintah pusat. "Pemerintah daerah tidak perlu ribet lagi. Karena tujuan ini menyejahterakan masyarakat dan meningkatkan PAD," terangnya.

"Dalam KEK juga ada beberapa insentif, contohnya insentif fiskal dan dengan KEK kita bisa lakukan deregulasi," tambahnya.

Sementara itu Harmanto Tan, Owner PT Pulau Bintan Mas selaku pengembang kawasan mengatakan, mereka mengusulkan kawasan wisata untuk menjadi KEK, itu semua demi keberlangsungan wisata dan agar kawasannya menjadi kebanggaan masyarakat Batam.

"Kami mengusulkan kawasan pulau ini menjadi KEK wisata agar menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Batam. Pulau ini telah dikerjakan sejak 2016. Akan ada pembangunan hotel berbintang, club house presidensial dan lainnya dengan jangka waktu pembangunan 20 tahun ke depan," terangnya.

Sementara itu, dalam pidato sambutannya Harmanto mengatakan biaya pembangunan kawasan wisatanya ini membutuhkan sebesar Rp 11 triliun rupiah, dengan tenaga kerja yang dibutuhkan bahkan hingga 10 ribu orang.

"Apabila rencana terlaksana, kami optimis akan bisa mendatangkan 3000 hingga 5000 turis dari mancanegara untuk berdatangan setiap tahunnya," tegasnya.

Demi pencapaian target tersebut, Harmanto sangat mengharapkan dukungan Kementrian Pariwisata RI, Gubernur Kepri, Pemko Batam dan BP Batam serta semua unsur Muspida lainnya untuk membari rekomendasi usul pemasangan jaringan internet, air, listrik dan pengusulan terminal internasional Singapura-Malaysia-Kepri Coral.

Di tempat yang sama, Plt Gubernur Kepri, Isdianto mengatakan terimakasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah membantu mempromosikan wisata Kepri di tingkat nasional, dan berharap agar wisata Kepri terus semakin dikenal hingga pendapat daerah dari wisata meningkat.

"Dari tahun ke tahun wisman masuk ke Provinsi Kepulauan Riau semakin bertambah. Kita terimakasih kepada menteri telah membantu promosikan Kepri," terangnya.

Di Kepri banyak destinasi pariwisata yang belum tersentuh. Ia berharap mudah-mudahan di Kepri tidak hanya satu saja kawasan KEK pariwisata khusus, semoga daerah-daerah lain juga mengikuti jejak KEK pariwisata di sini.

Di akhir sambutan masing-masing pejabat, secara bersama dan simbolik Arif Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia menekan tombol sirene sebagai pertanda bahwa kick off pengusulan Pulau Pengelap sebagai Kawasan Ekononi Khusus (KEK) telah diresmikan.

Editor: Chandra