DPRD Batam Minta Pendalaman Dam Duriangkang
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Rabu | 16-10-2019 | 17:40 WIB
tumbur-hutasoit1.jpg
Anggota Komisi III DPRD Batam, Tumbur Hutasoit. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - DPRD Batam meminta BP dan Pemko Batam melakukan pendalaman Dam Duriangkang serta menjaga kawasan resapan air untuk menambah debit air sebagai antisipasi ketersediaan air baku di Kota Batam.

Hal ini dikarenakan daya tampung air waduk Dam Duriangkang semakin dangkal, sehingg perlu untuk dilakukan pendalaman.

Anggota Komisi III DPRD Batam, Tumbur Hutasoit, mengungkapkan, selain pendangkalan, faktor rusaknya wilayah hutan yang menjadi kawasan resapan air juga menjadi permasalahan yang hingga saat ini tidak dapat terselesaikan.

"Ini perlu didorong agar debit air semakin besar. Seperti kita ketahui ketersediaan air baku sudah menipis, sekitar 10 persen," kata Tumbur ketika ditemui di DPRD Batam, Rabu (16/10/2019).

Ia mengatakan, Pemko Batam juga harus mampu menyediakan air bersih bagi masyarakat. Sementara Kota Batam tidak memiliki sumber daya air selain dari waduk-waduk yang ada.

Sebagai salah satu contohnya, untuk di daerah-daerah lainnya, memiliki sumber air yang berlimpah. Sumber air tersebut berasal dari gunung dan danau. Sedangkan Kota Batam hanya berharap dari air hujan.

Selain itu, tambahnya, Pemko Batam juga harus menjaga kawasan resapan air dari aktivitas yang dapat mengotori daerah resapan air, seperti pembalakan hutan dan keberadaan tambak ikan di sekitar daerah resapan air.

"Kalau sudah pohon ditebang, dari mana lagi air kita untuk kebutuhan sehari-hari. Daerah resapan inilah yang harus kita jaga bersama," tegasnya.

Tumbur juga meminta kepada PT Adhya Tirta Batam (ATB) Batam selaku pemegang hak eksklusif pengelolaan air baku di Kota Batam untuk terus meningkatkan pelayanan menjelang konsesi atau kontrak pada tahun 2020.

"Jangan sampai pelayanan jadi loyo, menjelang berakhirnya konsesi ini. Harus lebih baik lagi pelayanan. Apalagi masih ada wilayah yang belum teraliri air bersih seperti di Taman Lestari, Batuaji," ungkapnya.

Editor: Yudha