Demo Buruh PT Patraindo Nusa Pertiwi Dipicu Lahan Diambil Alih PT Elnusa Tbk Sebelum Kontrak Habis
Oleh : Romi Chandra
Sabtu | 31-08-2019 | 08:54 WIB
masa-ditenangkan-polisi2.jpg
Polisi mencoba menenangkan para buruh. (Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan buruh PT Patraindo Nusa Pertiwi yang berada di kawasan Batuampar, Kamis dan Jumat (29-30/8/2019), belakangan diketahui bukan ditujukan pada manajemen perusahaan mereka. Melainkan untuk perusahaan PT Elnusa Tbk.

Pasalnya, penutupan paksa perusahaan PT Patraindo Nusa Pertiwi ini dilakukan oleh PT Elnusa. "PT Elnusa ini ada di Jakarta," sebutnya Lukita, Koordinator aksi, Jumat sore.

Di gerbang depan PT Patraindo Nusa Pertiwi terlihat plang yang bertuliskan, tanah dan bangunan ini milik PT Elnusa Tbk. Dilarang masuk dan memanfaatkan lahan ini.

Sementara HRD PT Patraindo, menyebutkan, Perusahaan PT Patraindo Nusa Pertiwi menyewa lahan PT Elnusa. Lahan dan bangunan tersebut sudah disewa PT Patraindo Nusa Pertiwi sejak tahun 1986.

Baca: Demo Berujung Ricuh, Puluhan Buruh Geruduk PT Patraindo Nusa Pertiwi Batuampar

Sewa lahan dan bangunan ini terus diperpanjang sebelum masa kontrak habis. "Masa kontrak masih ada beberapa bulan lagi. Kontrak kita berakhir tanggal 31 Desember 2019 ini," sebutnya.

Namun belum berakhir masa kontrak, PT Elnusa sudah mengambil alih lahannya. Hal ini membuat karyawan tak bisa bekerja. "Kita sudah rugi banyak. Barang-barang yang sudah selesai kita buat, tidak bisa dikirim. Terkurung di dalam," kesalnya.

Ahmadi mengakui, jika perusahaan itu memiliki tunggakan pembayaran sewa lahan pada PT Elnusa. Pemilik PT Patraindo Nusa Pertiwi juga sudah melakukan pertemuan dan berjanji akan segera melunasinya.

"Seharusnya bulan ini kita bisa bayar cicilan tunggakan karena kita banyak orderan barang. Tapi dengan kondisi sekarang ini bagaimana kita mau bayar cicilan. Karyawan tidak bisa bekerja. Yang ada kita kena penalti oleh rekanan kita," keluhnya.

Ahmadi menduga, perselisihan ini terjadi lantaran adanya persaingan bisnis. PT Patraindo Nusa Pertiwi berhasil memenangkan tender besar. Dimana lelang tender tersebut juga diikuti PT Elnusa.

Ahmadi hanya berharap, PT Elnusa lebih bijak dan membiarkan para karyawan bekerja. Sehingga PT Patraindo Nusa Pertiwi pun, bisa melinasi tunggakan.

"Masalah uutang-piutang bisa kita selesaikan sambil jalan. Aset perusahaan banyak di dalam. Barang-barang dan mesin nilainya juga miliaran, lebih dari cukup untuk melunasi hutang. Pemilik dan pemegang saham (PT Patraindo Nusa Pertiwi) juga setuju ini dijadikan jaminan. Namun masalahnya, pihak Elnusa tidak mau bertemu dengan pihak Patraindo Nusa Pertiwi," ujarnya.

Editor: Gokli