PAKTEL Berencana Relokasi Antena Satelit ke Batam
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 09-07-2019 | 10:28 WIB
paktel-satelit.jpg
Kepala BP Batam, Edi Putra Irawady bersama jajarannya saat menerima President Director PT Pasifiktel Indotama (PAKTEL), John Lester dan rombongan, Senin (8/7/2019). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam menerima kunjungan industri telekomunikasi PT Pasifik Indotama (PAKTEL), Senin (8/7/2019) sore. Pertemuan ini diterima langsung oleh Kepala BP Batam Edy Putra Irawady di Ruang Rapat Kepala BP Batam.

PT PAKTEL sendiri merupakan perusahaan yang didirikan di Republik Indonesia pada tahun 1995 yang berpusat di Jakarta dengan satu kantor cabang di Balikpapan, Kalimantan Tengah. Perusahaan ini bergerak di layanan jaringan telekomunikasi, dengan spesialisasi dalam outsourcing dan menawarkan solusi jaringan lengkap.

PT PAKTEL telah memiliki lisensi untuk Very Small Aperture Satellite (VSAT), Internet Service Provider (ISP), Network Access Provider (NAP), dan Radio Trunking.

John Lester selaku President Director PT Pasifiktel Indotama (PAKTEL) mengatakan, perusahaannya tertarik untuk merelokasi antena satelit ke Batam karena lokasinya yang strategis.

"Asia Satellite Internet Exchange Limited (ASIX) yang merupakan pemegang saham pasar Hong Kong Group, yang memiliki teleport satelit besar baru-baru ini memutuskan untuk menjual lahan yang menampung 11 antena satelit besar dengan diameter 6-15 Meter. Sehingga, kami membutuhkan ruang untuk merelokasi antena satelit tersebut lebih-kurang satu hektar. Untuk merelokasi tentunya butuh banyak persiapan dan kemudahan akses terutama transportasi, dan Batam memiliki kemudahan tersebut," jelas Lester, melalui keterangan tertulis, Selasa (09/07/2019).

Untuk relokasi sendiri, Lester menambahkan, selain Batam terdapat 2 daerah lainnya yang akan mereka sambangi, yaitu Filipina dan Malaysia.

Ia menegaskan, Batam merupakan pilihan pertama yang dia dan timnya sepakati. "Batam kami rasa sempurna untuk melakukan relokasi ini selain karena lokasi strategisnya adalah minimnya gedung pencakar langit yang dapat menghalau akses ke satelit di luar angkasa," katanya.

Selain ketersediaan lahan yang cukup untuk menampung 11 antena satelit besar, PT PAKTEL juga memerlukan fasilitas penampung daya beserta genset listrik dan bangunan yang akan dijadikan sebagai kantor, pusat jaringan kontrol, infrastruktur IT, serta menampung peralatan stasiun satelit di darat. Rencananya, apabila bisnis ini terlaksana, PT PAKTEL akan menyerap 50-100 tenaga kerja yang terdiri dari insinyur dan teknisi.

Menanggapi hal ini, Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady memberikan dukungannya kepada bisnis yang dimaksud. Di mana pihaknya akan memberikan tiga pilihan, yang pertama merupakan relokasi lahan atau menggunakan bagunan milik BP Batam.

Dalam kesempatan itu, Edy juga menawarkan IT Center milik BP Batam. "Masing-masing dari pilihan ini tentunya menguntungkan dari sisi yang berbeda. Tetapi yang pasti, kami mendukung penuh bisnis ini," terang Edy.

Edy berharap dapat mendapatkan daftar kebutuhan investasi PT PAKTEL secepatnya agar kerja sama ini dapat segera terlaksana.

Pertemuan ini juga dihadiri Chief Technology Offcer PT PAKTEL, Ishaq H Ansyah; Kepala Kantor Lahan BP Batam, Imam Bachroni; Direktur Aset BP Batam, Dendi Gustinandar; Plh Kepala Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi BP Batam, Sylvia Malaiholo; dan Kepala Biro Umum BP Batam, Ilham Eka Hartawan.

Editor: Gokli