Dapat Predikat WTP, Sejumlah Fraksi DPRD Batam Beri Catatan LPj APBD 2018
Oleh : Nando Sirait
Senin | 01-07-2019 | 17:05 WIB
paripurna-batam1.jpg
Sidang Paripurna DPRD Batam. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rapat rapat paripurna dengan agenda mendengarkan pandangan Fraksi DPRD Kota Batam terhadap Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Batam 2018. Dalam paripurna tersebut, sejumlah Fraksi di DPRD Batam memberi catatan.

Salah satunya datang dari Fraksi Partai PDI Perjuangan yang diwakilkan oleh Dandis Rajagukguk. Ia menyampaikan saat ini realisasi PAD T.A 2018 yang direncanakan sebesar Rp 1.2 triliun hanya terealisasi sebesar Rp 1,08 triliun atau tercapai 87,82 persen. Jika dibandingkan realisasi PAD masih sama dengan sebelumnya kisaran 80 persen.

Walau Pemko Batam mendapat predikat Wajar Tanpa Pengeculaian (WTP) dari BPK RI, namun pihaknya mendesak agar Pemko dapat lebih terbuka, terutama mengenai belanja modal yang diakui tidak mencapai target.

"Kami dari fraksi PDI-P, mengapresiasi predikat WTP yang kembali diterima oleh Pemko Batam. Namun begitu, masih ada beberapa catatan yang kami sampaikan terutama mengenai keterbukaan informasi. Mengenai pendapatan asli daerah yang kembali belum mampu mencapai target," ujarnya dalam sidang, Senin (1/7/2019).

Juru Bicara Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Mulia Rindo Purba mengatakan, secara umum realisasi pendapatan naik, namun hal ini berbanding terbalik dengan target dan realisasi kurang dari 20 persen.

Selain itu, pihaknya menyampaikan Pemko harus melibatkan swasta melalui CSR untuk pembangunan infrastruktur Kota Batam.

"Pandangan kami dari Fraksi Gerindra, meminta meningkatkan pendapatan ditingkatkan melalui tapping box. Minimal 2020 ini sudah terpasang sebanyak 1500. Terkait stok barang pokok, Subang Mas juga belum berjalan sesuai rencana. Fraksi Gerindra juga mengusulkan UMKM ditingkatkan disetiap kecamatan. Selain iti sistem pendidikan juga perlu diperbaiki," paparnya.

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera melalui juru bicaranya, Sukaryo mengatakan ada beberapa catatan yang harus diperhatikan Pemko Batam. Salah satunya lambatnya pertumbuhan ekonomi pada 2019 ini, dari sektor industri, konstruksi, dan sektor lainnya. Sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman.

Fraksi PKS berharap PAD dapat dilihat dari realita pertumbuhan ekonomi saat ini. PAD kota Batam 2018 hanya teralisasi sebesar 87,82 persen.

Sementara itu, Fraksi Hati Nurani Bangsa melalui Juru Bicaranya, Aman mengatakan setelah membaca secara rinci Fraksi Hati Nurani Bangsa memberikan beberapa pernyataan. Pencapaian WTP bukan prestasi yang luar biasa, namun hanyalah standar secara umum.

"Kami memberikan apresiasi kepada Pemko Batam. Tapi kami memberikan saran agar meminimalisir catatan-catatan yang ditemukan. Hal ini penting dievaluasi. Hendaknya Pemko fokus menggenjot PAD Kota Batam. Kami fraksi Hati Nurani Bangsa membuat formula baru untuk mendongkrak pencapaian PAD," papar Aman.

Editor: Yudha