Visi Kemaritiman Gubernur Kepri Dinilai Tak Jelas
Oleh : Redaksi
Sabtu | 29-06-2019 | 16:52 WIB
rikcy-mahasiswa.jpg
Wakil Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Al Aziz, Rizki Firmanda S.Sos. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Al Aziz, Rizki Firmanda S.Sos mengkritik visi kemaritiman Gubernur Kepri, H. Nurdin Basirun yang dinilainya tak jelas. Sehingga, potensi 96 persen laut Kepri terabaikan.

 

"Mari kita pelototi apa sih potensi laut yang digarap Pemerintah Kepri dengan serius? Padahal kalau siang malam isi laut itu ditimba buat kesejahteraan Kepri tidak akan pernah habis-habisnya," ungkap Rizki dalam diskusi akhir pekan di Legenda Malaka, Batam, Sabtu (29/6).

Disampaikannya, sampai saat ini dirinya tidak pernah mendengar program industri pengalengan ikan, pusat pelelangan ikan terbesar dan program pembelian kapal penangkap ikan modern. Padahal kandungan ikan sangat luar biasa dan pasarnya tersedia.

"Amat disayangkan sekali potensi itu sia-sia. Malahan nelayan asing yang sering menangguk untung," sesal Ketua Sahabat Muslim Jokow-Maruf Amin (SM Jamin) Kepri ini.

Tidak hanya itu, Rizki juga menyinggung soal banyak pulau di Kepri yang tidak bernilai ekonomis. "Apa karena pulau pulau ini statusnya tidak jelas atau karena ada kepemilikan perorangan? Kondisi ini kan perlu jadi perhatian serius. Terus terang saya miris lihatnya," protes Rizki.

Soal pulau, pihaknya berharap Badan Pertanahan Negara (BPN) mau memaparkan dan mengecek status pulau di Kepri. Rizki khawatir jangan-jangan pulau yang ada sudah berada di bawah kepemilikan perorangan.

Rizki pun nanti akan menyampaikan kritik dan masukan tentang keberadaan pulau ini ke presiden. "Biar presiden tahu kondisi sebenarnya. Biar informasinya juga datang dari masyarakat. Bukan informasi sepihak," pungkas mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Batam ini.

Editor: Dardani