Dikira Kebakaran Hutan di Nongsa, Ternyata Aktivitas Kilang Minyak di Singapura
Oleh : Putra Gema
Kamis | 13-06-2019 | 11:04 WIB
api-singapura.jpg
Cahaya api dari Singapura yang sempat dikira kebakaran hutan di wilayah Nongsa. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Nongsa, Kota Batam, satu minggu belakangan ini pada malam hari selalu dibingungkan dengan fenomena yang selalu membuat langit terang.

Bahkan rata-rata masyarakat di wilayah Kampung Panglong, Nongsa beranggapan bahwa telah terjadi pembakaran hutan yang berasal dari kawasan Kampung Tua Teluk Mata Ikan.

Hal ini diungkapkan salah seorang warga Kampung Panglong, Bagus, saat ditemui, Kamis (13/9/2019) dini hari. Dia mengatakan, intensitas cahaya yang berasal dari daerah Teluk Mata Ikan sangat mengganggu dikarenakan sangat menyilaukan.

"Karena setiap malam langit menjadi terang sekali dengan warna orange, kayaknya kebakaran pembukaan lahan karena sudah berlangsung sekitar satu minggu," kata Bagus.

Tidak berhenti di situ, mendengar pengakuan dari beberapa warga lainnya, maka BATAMTODAY.COM menelusuri sumber cahaya yang diresahkan hampir seluruh masyarakat Nongsa tersebut.

Namun, di perbatasan Kampung Tua Teluk Mata Ikan yang berdekatan dengan Singapura seakan menjawab semua pertanyaan warga. Tepat bersebrangan dengan Kampung Tua ini, terdapat satu kilang minyak yang diketahui berada di Singapura.

Razali (50), salah seorang warga di wilayah tersebut mengatakan, aktivitas cahaya yang dinilai berlebihan itu berasal dari kilang yang membakar kelebihan gas. Dia pun membenarkan bahwa aktivitas tersebut mulai berlangsung sejak satu minggu belakangan.

"Itu apinya besar sekali, dari sini (Batam) saja kelihatan jelas sampai cahaya apinya bikin mata silau," ujarnya.

Ia mengatakan, intensitas cahaya dari api pembakaran kelebihan gas tersebut sangat membahayakan warga karena pada puncak api terbesarnya beberapa waktu lalu, salah seorang pengendara motor terjatuh karena mengira telah terjadi ledakan.

"Ya soalnya kan apinya tidak tau kapan membesar, kapan mengecil. Pas tiba-tiba besar cahayanya kayak ledakan," ungkapnya.

Sepengetahuan dia, kilang minyak tersebut memiliki nama Shell International Eastern Trading Company (SIETCO) dan telah bekerjasama dengan Pertamina untuk meningkatkan nilai tambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

Sampai dengan berita ini diterbitkan, pihak Pertamina MOR I masih mengkonfirmasi dengan pihak kantornya terkait kepastian kilang minyak yang meresahkan masyarakat Nongsa ini.

Editor: Gokli