Sepi Penumpang, Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan dari Bandara Hang Nadim Batam
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Selasa | 11-06-2019 | 16:28 WIB
suwarso111.jpg
Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejumlah maskapai penerbangan membatalkan penerbangan dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Kondisi ini dipengaruhi karena sepinya penumpang.

"Hari ini, Selasa (11/6/2019) ada 10 penerbangan yang di cancel," kata Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso, Selasa (11/6/2019).

Diantaranya 5 maskapai Garuda Indonesia. Tujuan Jambi, Padang, Pekanbaru dan 2 penerbangan tujuan Jakarta. Selanjutnya yang mengalami pembatalan 5 maskapai Lion Air. Tujuan Medan, Pekanbaru, Jakarta, Surabaya, dan Padang.

Sementara itu, lanjut dia, penumpang H+10 pasca lebaran, Senin (10/6/2019) lalu jumlah penumpang yang berangkat melalui bandara internasional Hang Nadim mencapai 9.038 orang. Sedangkan yang datang sebanyak 8.972 orang.

"Jika dibandingkan dengan data 2018 lalu di H+4 jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 9.720 orang dan yang datang mencapai 9.215 orang. Jika dalam persentasi, jumlah datang menurun 2,70 persen dan yang berangkat menurun 7,54 persen," ujarnya.

Perharinya, lanjut Suwarso, penerbangan di Bandara Hang Nadim hanya 42 penerbangan saja. Padahal biasanya di momen perayaan Idul Fitri tahun-tahun lalu mencapai diatas 56 penerbangan setiap harinya.

"Kami mengharapkan semua tetap berjalan dengan baik. Walaupun harga tiket tinggi. Kita dan masyarakat mengharapkan turunnya harga tiket," lanjutnya.

Pihaknya juga sering melaporkan kondisi ini kepada Kepala otoritas bandar udara wilayah 2 Medan (obdar 2). Bahkan laporan ini disampaikan secara periodik.

"Kita masih melaporkan bukan bulanan tapi secara periodik. Misalnya 2 hari sekali, atau 3 hari sekali, bisa juga seminggu sekali. Hanya saja belum ada hasilnya. Penurunan tiket yang dilakukan pemerintah pusat, tidak berdampak. Palingan hanya turun seratus atau Rp 200 ribu saja," ujarnya.

Dirinya berharap kebijakan bagasi berbayar dan mahalnya tiket maskapai penerbangan bisa kembali dititik normal. Pemerintah segera mengambil langkah-langkah bijak untuk solusi atas masalah ini.

Editor: Yudha