Pembangunan Pelabuhan Bongkar Muat Desa Teluksasah Dilaksanakan Bertahap
Oleh : Harjo
Sabtu | 08-06-2019 | 11:40 WIB
lokasi-pembangunan-jembatan-teluksasah.jpg
Lokasi pembangunan pelabuhan bongkar muat di desa Teluksasah, kecamatan Serikuala Lobam Bintan. (Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Pembangunan pelabuhan bongkar muat di desa Teluksasah, Bintan, akan terus dilakukan secara bertahap. Pada tahun ini, pemerintah pusat mengucurkan anggaran untuk pembangunan pagar pelabuhan tersebut.

Kepala Unit Penyelenggara (UPP) Tanjunguban, Fahrin Riza, menyampaikan, setelah status lahan untuk pembangunan jelas, pihak Kementerian Perhubungan secara bertahap akan melanjutkan pembangunan. Anggaran juga akan dikucurkan dari pusat untuk pembangunan pagar pelabuhan.

"Pada tahun 2020 direncanakan pembangunan tersebut diteruskan untuk penimbunan dan pemadatan lahan, sebelum pembangunan dan infrastuktur bangunan kantor pelabuhan dibangun," terangnya.

Ia juga menuturkan, sebelum membangun gedung, harus dilakukan persiapan terlebih dahulu persiapan, karena direncanakan ke depan di pelabuhan akan dijadikan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP). Sebab, keberadaan kantor UPP saat ini, masih berada di lingkungan Pertamina Tanjunguban.

"Kedepan, Kantor UPP akan berada di Teluksasah, dan untuk kantor UPP Tanjunguban saat ini, akan dijadikan sebagai pos. Artinya, ke depan aktivitas penyelenggara akan berpusat di areal pelabuhan bongkar muat Teluksasah," katanya.

Terpisah, Hadianto, warga Serikuala Lobam Bintan, berharap agar apa yang sudah lama menjadi harapan masyarakat terkait pelabuhan bongkar muat, bisa direalisasikan pemerintah melalui kementerian terkait.

Apabila ke depan sudah ada pelabuhan bongkar muat, seluruh barang-barang yang masuk ke wilayah Bintan Utara dan Serikuala Lobam bisa lebih tertib dan tidak hanya sekedar menguntungkan salah satu pihak atau kelompok.

Mengingat hingga saat ini sebagian besar pengusaha masih memanfaatkan pelabuhan pribadi, sehingga kegiatan bongkar muat masih belum bisa tertib dan masih sangat rawan penyelewengan dan sebangsanya, karena memang tidak melalui jalur satu pintu.

"Kalau nantinya ada pelabuhan bongkar muat resmi, jelas itu menjadi jalur dan pintu masuk seluruh barang. Pihak aparat dipermudah dalam melakukan pengawasan, untuk mengantisipasi masuknya barang terlarang dan sejenisnya," pungkas Harianto.

Editor: Chandra