Buat Sistem Blockchain Transaksi dan Logistik.

BP Batam Teken MoU dengan Fintech asal Singapura dan PT Central Distribusi Batam
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 31-05-2019 | 13:16 WIB
batam_logistik.jpg
Penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PLMP Fintech asal Singapura dan PT Central Distribusi Batam untuk pembuatan sistem blockchain

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Pengusahaaan (BP) Batam pada Rabu (29/5/2019), menandatangani perjanjian kerja sama dengan PLMP Fintech asal Singapura dan PT Central Distribusi Batam untuk pembuatan sistem blockchain.

Nantinya, teknologi blockchain akan digunakan untuk mencatat setiap transaksi dan juga logistik di BP Batam. Sehingga, seluruh aktivitas investasi, ekspor dan impor di BP Batam dapat dilakukan dengan cara yang lebih efisien.

"Kita yakini teknologi blockchain memberikan efisiensi. Bisa saya bayangkan ini di logistik memiliki future trading, baik peta fisik ini akan save cost dan meningkatkan security," tutur Kepala BP Batam Edy Putra Irawady dalam acara penandatangan MoU tersebut, Rabu (29/5/2019) lalu.

Menurut Edy, teknologi ini adalah teknologi yang dapat memberikan peran penting dalam pengelolaan logistik di Batam. Terobosan ini dilakukan karena tarif logistik di Batam masih terbilang tinggi.

"Dari biaya, cost logistic masih tinggi di kawasan. Kita juga melakukan perbaikan terobosan transporter tol laut dan sebagainya. Terobosan kedua yang paling krusial mengelola logistik melalui suatu sistem blockchain," terangnya.

"Jadi blockchain ini untuk memadukan demand and supply untuk logistik. Bukan hanya logistik dari segi transportasi atau pendistribusian tetapi juga ketika pengadaannya," lanjutnya.

Selain itu, BP Batam juga menggaet PT Sarinah (Persero) dalam mengembangkan sistem pengiriman, pengelolaan factory outlet, dan pusat pelayanan berikat ekspor.

"Kami bekerja sama dengan BP Batam terkait pengelolaan delivery, pengelolaan factory outlet, kita lagi mau bangun di sana. Kemudian juga mengembangkan pusat layanan berikat ekspor, jadi kita melakukan kegiatan ekspor impor di Batam," jelas Presiden Direktur Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta yang juga hadir dalam acara tersebut.

Di akhir acara, Edy menyampaikan bahwa target implementasi dari blockchain ini paling lama yakni dalam kurun waktu 3 bulan.

"Itu (blockchain) maksimal paling lama 3 bulan selesai semua," tandasnya.

Editor: Surya