Ketua KPI Kepri

Ahmadi Chaniago, Pantang Menyerah Menggapai Cita-cita
Oleh : Hendra Mahyudi
Rabu | 29-05-2019 | 16:28 WIB
Ahmadi-chaniago1.jpg
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Provinsi Kepri.

Ahmadi Chaniago begitulah orang-orang mengenal namanya. Terlahir dari keluarga petani sederhana dari pinggiran Sungai Batang Pasaman, Kenagarian Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat pada tanggal 3 April, 39 tahun yang silam.

Sedari kecil, sosok yang lahir dari rahim sejati orang Minang ini, memaknai hidup bukan sekadar suka (bahagia) semata. Namun, ibarat Yin dan Yang, duka terkadang juga sering datang menyambanginya di awal. Dan Ia katakan, itulah keberimbangan.

Lamunan mengingat kenangan masa lampau, Ahmadi kecil telah dididik kedua orangtuanya agar jangan pantang menyerah dalam mengejar cita-cita. Sang Ayah, Akhirman Luncua (Alm) bersuku Melayu Datuak Magek Putiah dan Ibu, Siti Nibar, yang meneruskan tatanan darah kesukuan Chaniago dari Datuak Jalelo di dirinya.

"Merekalah orangtua saya, yang tak pernah menyerah membesaran kami, dari masa kecil dan sekolah yang penuh dengan suka-duka bersama enam saudara lainnya," ujar Ahmadi.

Menilik kondisi kehidupannya yang berasal dari warga pinggiran, dan keinginan untuk "mambangkit batang tarandam (harapan mengubah hidup)", membuat tekadnya dalam mengejar cita-cita tak pernah pudar, kendati keluarganya hidup dalam lingkaran kemiskinan.

Sejak usia belia, tunas-tunas jiwa kepemimpinan telah terlihat tumbuh. Ia gemar berkomunikasi dan menyapa semua orang tanpa pandang bulu, dan semua itu terus terbawa dalam pergaulan sehari-harinya hingga dewasa.

Tak hanya itu, rasa sadar akan pentingnya norma-norma agama dalam meniti jembatan kehidupan melalui dunia pendidikan, membuat Ia terjun langsung menjadi santri di beberapa pondok pesantren di kampung halaman.

"Mulai dari Pondok Pesantren YAPTIP di Air Gadang, hingga berguru kepada Ulama Besar Kharismatik di Pasaman yakni Buya Muzardin yang bergelar Syech Mustafa Kamal di Ponpes Darul Mursyidin Nagari Kapa," ungkapnya.

Dan kecintaannya akan agama ini lah yang membuat Ia menjadi Pimpinan Yayasan Pendidikan dan Panti Asuhan Darul Muhith Kota Batam.

Tonggak awal kebangkitan, dan jalan jauh yang panjang dan berliku kedepan akan terus terhampar. Namun, lepas sudah kenangan masa lampau, dari pinggiran Sungai Batang Pasaman hingga menjadi Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kepulauan Riau. Ahmadi terus ingin menebar sejarah untuk dirinya sendiri.

Hal ini terihat setelah malang melintang di dunia jurnalistik, seperti saat menjadi Pimpinan Cabang PWI Reformasi Kota Batam dan Pimpinan RRI Stasiun Produksi Batam, hingga mengantarkannya menjadi Dosen Universitas Putra Batam dan Polteknik Negeri Batam setelah mengukuhkan gelar S2 (Magister Pendidikan) di Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur.

Puncaknya, hingga Ia terpilih menjadi Ketua KPID Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018, jabatan selevel Eselon II di Provinsi Kepri ini tak membuatnya menyerah untuk terus mengembangkan segala kemampuan di usianya yang matang dan akan memasuki 40 tahun.

Kepada BATAMTODAY.COM, Ahmadi Chaniago mengatakan ingin berbakti membangunan kampung halaman yang telah melahirkan dan membesarkan namanya di rantau orang.

Ia katakan, terdapat tiga sektor utama yang sedang dan akan menjadi prioritas pembangunan kesejahteran rakyat di kampung halamannya, yakni: Ekonomi, Pendikan dan Kesehatan.

Pembangunan tiga sektor ini Ia katakan harus seimbang antara pembangunan jasmani dan rohani, dan semua itu ingin dia wujudkan jika Ia dipercaya memimpin di kampung halamannya di Pasaman Barat

Berikut profil singkatnya:
Nama: Ahmadi Chan,S.Pd,M.Pd
TTL: GRT Pasaman, 03April 1981
Suku: Minang (Chaniago)
Pendidikan : S2 (Magister Pendidikan Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Jatim).

Pengalaman :
- Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Kepulauan Riau.
- Ketua Ikatan Keluarga Pasaman Barat Kota Batam.
- Pimpinan RRI Stasiun Produksi Batam.
- Pimpinan Yayasan Pendidikan dan Panti Asuhan Darul Muhith Kota Batam.
- Pimpinan Cabang PWI Reformasi Kota Batam.
- Pimpinan Ikatan Sarjana NU Kota Batam.
- Dosen Universitas Putra Batam.
- Dosen Politeknik Negeri Batam.

Editor: Yudha