BP Batam Upayakan Turunkan Tarif Logistik di Pelabuhan Batuampar
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 04-04-2019 | 11:52 WIB
bp-batam4.jpg
epala BP Batam, Edy Putra Irawady. (Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam tengah berupaya mengejar target penurunan tarif logistik, seperti yang diminta Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Saat ini, BP Batam sedang mempercepat proses bongkar muat di pelabuhan Batuampar, dengan cara mencari Harbour Mobile Crane (HMC) dan alat pendukung lainnya.

BP Batam juga menggandeng Pelindo I untuk pengadaan alatnya. Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady berharap dalam waktu dekat, alat ini sudah bisa dioperasionalkan di Pelabuhan Batuampar.

"Kalau sekarang kan 1 jam bisanya 5 box. Dengan HMC ini, 1 jam bisa sampai 45 box, sehingga untuk pengantaran barang, kapal tak usah nginap lagi. Pengangkutan lebih cepat, tarifnya bisa lebih murah. Selain itu, juga ada modernisasi alat di Pelabuhan Batuampar," ujarnya, Kamis (4/4/2019)

Dilanjutkan Edy, BP Batam juga tengah fokus pada pengembangan pelabuhan Batuampar. Tujuannya, supaya pengantaran logistik bisa lebih efisien.

"Paling tidak kita kejar logistic costnya. Pengembangan ini supaya ada pilihan bagi eksportir untuk kirim barangnya, dan bisa turunkan handling cost," kata Edy.

Terkait mahalnya biaya logistik, Edy menambahkan, bukan karena tingginya biaya angkutan laut (sea freight). Namun, untuk barang-barang yang akan dikirim dari Batam harus menginap di pelabuhan paling tidak 2 hari.

"Kita tak punya kontainernya. Jadi jadwalnya masuk ke Batam, kemudian dikirim lagi untuk certified. Baru dikirim ke Batam, diisi barangnya di Batam, baru keluar. Jadi tiga kali bolak-balik. Ini yang bikin mahal. Mahalnya logistic cost ini karena semua barang yang dikirim ke Singapura door to door. Biaya sea freight-nya sebenarnya tak tinggi. Tapi handling ke terminal, biaya penumpukan, biaya standarisasinya lebih tinggi dari biaya sea freight," jelasnya.

Edy menargetkan, April mendatang mengupayakan menindaklanjuti permintaan Wapres dalam rapat koordinasi yang dilakukan di Gedung BP Batam pada Selasa (2/4/2019) kemarin. Yakni, meminta biaya logistiknya diturunkan.

"Dari sekitar 714 US dolar untuk kontainer 40 feet, turun sebesar 250 US dolar. Begitu juga untuk tarif 20 feet, dari sekitar 534 US dolar, diefisiensi sebesar 169 US dolar menjadi 365 US dolar, dapat terealisasi," pungkasnya.

Editor: Chandra