Bank Indonesia Sebut Konsumsi Rumah Tangga Cenderung Menguat
Oleh : Redaksi
Sabtu | 30-03-2019 | 17:17 WIB
bank-indonesia116.jpg
Bank Indonesia. (ilustrasi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan konsumsi rumah tangga cenderung menguat. Hal itu ditandai dengan indeks keyakinan konsumen Maret 2019 yang naik menjadi 127,9 dari posisi Februari 2019 yang sebesar 125,1.

"Keyakinan konsumsi tinggi, baik untuk melakukan investasi maupun melakukan konsumsi," ujar Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di kompleks BI, Jumat (29/3/2019).

Selain itu, penjualan ritel juga diperkirakan meningkat. Hal itu memberi gambaran bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga, meskipun inflasi relatif rendah. Penurunan inflasi, lanjut Dody, lebih disebabkan oleh biaya distribusi yang turun sehingga menekan harga jual.

BI memperkirakan inflasi Maret 2019 akan berada di kisaran 0,14 persen secara bulanan, lebih redah dari periode yang sama tahun 0,2 persen.

"Kami tidak melihat daya beli masyarakat terganggu. Apalagi inflasi masih bisa ditekan rendah. Inflasi rendah tidak mencerminkan daya beli yang turun," ujarnya.

Penguatan konsumsi masyarakat, lanjut Dody, tak lepas dari penyelenggaraan pemilihan umum yang diselenggarakan serentak. Selain itu, penguatan konsumsi juga disebabkan oleh program pemerintah berupa bantuan sosial.

"Mudah-mudahan, konsumsi masyarakat bisa di atas 5 persen," ujarnya.

Kuatnya konsumsi domestik diyakini Dody bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Sebelumnya, Gubernur BI Perry Wardjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini akan berkisar 5,18 persen.

Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2018 hanya 5,06 persen. Adapun sepanjang tahun, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di kisaran 5 kisaran 5,4 persen.

Selain konsumsi, pertumbuhan ekonomi juga akan ditopang oleh investasi yang berasal dari pembangunan infrastruktur yang masih berlangsung. Kendati demikian, ekspor masih menjadi tantangan karena permintaan pasar global masih cenderung turun.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha