Antisipasi Penyelewengan BBM, Polsek Sekupang Pantau SPBU Seiharapan
Oleh : Hendra Mahyudi
Kamis | 21-03-2019 | 16:28 WIB
spbu-seiharapan1.jpg
Polsek Sekupang pantau pendistribusian BBM di SPBU Seiharapan. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan premium dari Pertamina menjadi sorotan di tengah sulitnya warga mendapatkan bahan bakar tersebut. Tak khayal terkadang warga harus mengantri panjang di beberapa SPBU di Kota Batam.

Oleh karena itu, demi memastikan lancarnya pasokan BBM di wilayah hukumnya, Kapolsek Sekupang, Kompol Oji Fahroji beserta anggotanya turun langsung ke area SPBU Sei Harapan untuk memastikan info yang beredar perihal dugaan selama ini pasokan solar tidak didistribusikan secara merata.

Menanggapi hal tersebut, pengawas SPBU Seiharapan, Han mengatakan pasokan untuk solar di lokasinya sejauh ini masih lancar, di mana dalam seminggu terdapat empat kali pengiriman yang dijatah sebanyak 8 ton.

"Akan tetapi, pengiriman sering tidak tepat waktu dan juga SPBU telah ditunjuk oleh Pertamina untuk melayani surat rekomendasi dan brizzi dari Dinas terkait di Kota Batam," ujarnya.

"Di sini kami melayani surat rekomendasi oleh dinas terkait, untuk operasional di distribusikan ke beberapa pulau, memang jumlah sudah dibatasi 2,440 per liter untuk satu surat rekomendasi," lanjutnya.

Menurutnya jumlah kouta dan tingkat kebutuhan warga di area Sekupang memang meningkat. Maka untuk pengguna kartu Brizzi dibatasi 30 kilo liter untuk operasional mobil.

Sementara itu Kapolsek Sekupang, Kompol Oji Fahroji mengatakan bahwa SPBU Seiharapan ini telah ditunjuk dari Pertamina agar bisa mendistribusikan pasokan sesuai dengan surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh dinas terkait untuk mobilisasi warga, seperti transportasi laut antar pulau.

"Jumlah memang dibatasi, untuk nelayan dan transportasi kapal antar pulau itu diberi jatah 2 ribu liter," jelasnya.

Sementara itu warga yang antri dalam mengisi BBM mengatakan, bahwa sudah seharusnya Pertamina mulai tanggap dan memahami persoalan ini, jika memang kebutuhan tidak sebanding dengan pasokan.

"Seharusnya Pertamina tanggap mengenai persoalan solar ini, karena tingkat kebutuhan tidak sebanding dengan pasokan yang ada," terang Iwan pengemudi truk muatan di wilayah Sekupang.

Editor: Yudha