Ada Daerah Bebas Sampah Plastik di Batam, Letaknya di Sembulang
Oleh : Hendra
Minggu | 10-03-2019 | 12:05 WIB
bebas_plastik_sembulang.jpg
Kelurahan Sembulang, Galang, Batam menerapkan aturan bebas sampah plastik (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ada alasan tertentu kenapa sampah plastik sangat dilarang dibuang sembarangan di wilayah Kel. Sembulang, Kec. Galang, Batam. Selain merupakan produk yang sangat banyak digunakan dan digratiskan di Indonesia, sampah plastik juga sangat susah diurai oleh tanah dan merusak ekositem di lautan.

Benjamin Bongardt, salah seorang pakar sampah dari organisasi Ikatan Perlindungan Alam Jerman, mengatakan sampah plastik baru bisa diurai tanah setelah 1000 tahun lebih lamanya.

"Dan juga banyak sampah plastik di laut serta sungai yang baru bisa terurai setelah 450 tahun. Sedangkan setiap tahunnya volume sampah plastik semakin meningkat," ujarnya kepada media Jerman Deutsche Welle.

Dan hal inilah yang ditakutkan oleh warga Kelurahan Sembulang, yang notabenenya banyak berprofesi sebagai nelayan. Dan juga hampir dari 80 persen plastik yang ada di lautan itu datangnya dari darat, bukan dari laut. Dalam artiannya, mengurangi pemakaian sampah plastik atau tidak membuangnya sembarangan adalah cara yang tepat untuk tidak merusak ekosistem lautan.

Lurah Sembulang, Rizal mengatakan ini adalah salah satu upaya dan kepedulian dari pihak kelurahan terhadap permasalahan sampah plastik. Karena sebelumnya permasalah sampah plastik sudah menjadi masalah di lingkungan warga dan tentu juga secara nasional di mana segala bentuk produk yang kita konsumsi adalah berbahan plastik.

"Sebelum kita canangkan lingkungan bebas sampah plastik ini. Di sekitar pemukiman warga sangat banyak sampah plastik yang berserakan. Kalau tidak diantisipasi dari sekarang, nanti khawatir dengan pertumbuhan penduduk akan berakibat buruk bagi lingkungan, terutama bagi masyarakat kami yang bermata pencaharian sebagai nelayan" ujarnya.

Ia melanjutkan, apabila sampah plastik tersebut dibuang sembarangan ke laut, hal itu akan merusak ekosistem. Sehingga pihak kelurahan berinisiatif menggerakan masyarakat peduli terhadap lingkungan.

"Total ada 875 Kepala Keluarga (KK) di kelurahan Sembulang yang mayoritas mata pencahariannya adalah nelayan. Sayang kalau laut tempat mereka mencari makan ekosistemnya rusak" pungkasnya.

Editor: Surya