Batam Dilanda Kemarau Panjang, Warga Baloi Kolam Ini Sedekah Air Bersih
Oleh : Redaksi
Minggu | 10-03-2019 | 11:04 WIB
Drum-Air.jpg
Drum air bersih yang disedekahkan gratis untuk warga Baloi Kolam Batam. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejak awal Desember 2018, Kota Batam dilanda kemarau panjang. Hujan tidak bisa diharapkan dengan pasti. Jika hujan, intesitasnya masih belum deras. Sejumlah wilayah di Batam pun mengalami kekeringan. Seperti yang dialami warga Baloi Kolam, Kelurahan Sungai Panas, Kecamatan Batam Kota.

Akibat kemarau penjang, sebagian besar sumur milik warga mengalami kekeringan. Debit air berkurang drastis dan bahkan ada sumur warga yang benar-benar kering. Mengantisipasi kekeringan ini, sebagian warga Baloi Kolam harus membeli air. Air diantar melalui truk tangki air yang kemudian disimpan dalam drum-drum warga sebagai cadangan air untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya.

Walau demikian, ketersediaan air yang dibeli hanya cukup untuk kebutuhan satu atau dua hari. Selanjutnya mereka harus membeli air. Harga air yang dibeli per drum bervariasi, mulai Rp 25 ribu sampai ratusan ribu. Semakin besar drumnya semakin mahal harganya. Rata-rata, satu keluarga terdiri dari empat anggota keluarga, bahkan ada yang lebih dari itu.

"Kalau tidak hujan, ya sumurnya kering. Kalau sudah kering sama sekali terpaksa harus beli air melalui truk tangki air. Biasanya kami beli dua drum yang isinya sekitar 120 liter. Harus dirit-irit, kalau ada uang yang beli air, kalau enggak ada ya sudahlah, sabar," ujar Mimin, seorang warga di lokasi, Sabtu (9/3/2019).

Melihat kondisi kekeringan seperti ini, salah satu warga Baloi Kolam mengambil sikap yang sangat ekstrem. Yakni membagikan air sumur miliknya secara gratis kepada warga sekitar. Dia bahkan menyediakan tangki air (water toren) berkapasitas 650 liter. Selanjutnya tangki air tersebut diletakkan di depan rumahnya dan diberikan label air gratis supaya warga bebas mengambilnya.

Dia mengaku sudah malakoni aksi bagi-bagi air sumur itu sejak awal Agustus 2018 lalu. Idenya berawal dari sumur yang dimilikinya sedalam 10 meter itu selalu penuh dengan air. Suatu waktu, air dari dalam sumur hampir meluap. Kurang dari 2 meter dari permukaan, air sumurnya nyaris penuh. Setidaknya 8 meter ke bawah, sumurnya terisi air bersih.

Sementara keluarganya setiap hari hanya membutuhkan sekitar 1.000 liter, yang dipompa ke dalam tangki air milikinya. Tentu saja air sisa di sumurnya masih melimpah ruah. Jika tidak digunakan air justru terbuang percuma karena akan meresap ke tanah di sekelilingnya. Berawal dari sinilah kemudian dirinya menyusun ide untuk membuat instalasi pipa baru, pengadaan tangki air, dan piranti lainnya.

Jarak antara sumur dengan tangki air sejauh 16 meter dan kedalaman sumur 10 meter. Sehingga dia harus menyediakan pipa sepanjang 26 meter dengan ukuran 1 inchi. Untuk pompa air yang digunakan sudah ganti empat kali. Faktor kondisi sumur terkadang air bercampur lumpur dan pasir sehingga mengakibatkan usia turbin penghisap air (impeller) aus dan rusak.

"Sumur saya ini ajaib. Saya pernah dua kali mimpi air sumur melimpah-limpah airnya. Walau musim kemarau sekalipun, airnya ada terus. Ibu saya berangkat haji tahun 2014 lalu, waktu di Arafah saya meminta didoakan agar air sumurnya melimpah ruah. Masya Allah, Alhamdulillah sampai sekarang penuh terus," ujar warga yang enggan dipublikasikan namanya ini.

Dikatakannya, sebenarnya program sedekah air ini sudah digagas sejak awal dia tinggal di Baloi Kolam mulai Mei 2015 lalu. Dulu pada awalnya diam-diam saja, tapi menurutnya kalau untuk kebaikan kenapa harus dapat sendiri pahalanya. Makanya sejak Agustus 2018 lalu, dia mengajak relasi dan orang-orang terdekatnya untuk mendukung program sedekah air ini.

"Niat itu di hati dan hasil sesuai dengan niatnya. Motivasinya surat Al Baqarah ayat 274 yang artinya: orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati," ujarnya dengan rendah hati.

Melihat seperti itu, orang-orang dekatnya pun terpanggil melalui program mulia ini. Sejurus kemudian ada yang langsung menyumbang tangki air dua buah kapasitas 650 liter, pipa 1 inch 5 buah, lem pipa, gergaji, pompa air, socket drat, seal tips, dan sejumlah uang. Instalasi dan tukangnya dikerjakan sendiri, karena menurut keyakinannya, keringat yang sudah menetes itu diharapkan menjadi penghalang api neraka.

"Saya tak mau dapat pahala sendiri, makanya saya ajak siapa saja yang bersedia berpartisipasi dalam program sedekah. Paling tidak mendoakan kebaikan untuk saya agar berkah. Sedekah tidak harus menunggu orang kaya kan? Yang sangat penting sikap peduli, kalau orang kaya harta banyak, tapi enggak peduli sama orang lain ya untuk apa, kan begitu," ujarnya.

Ditanya kendala sampai saat ini, dia hanya menyampaikan permohonan maaf kepada warga. Sebab pada tanggal 25-28 Februari 2019 lalu pompa air rusak sehingga tidak bisa menyuplai air. Alhamdulillah, sekarang sudah dibelikan pompa baru sehingga bisa difungsikan lagi. Semoga ke depannya tidak ada kendala lagi. Lalu apakah orang lain boleh ikut berpartisipasi? Dia menjawab boleh, jika tujuannya untuk akhirat.

"Siapa pun boleh berpartisipasi jika tujuannya untuk akhirat dan mengharap ridha Allah semata. Ini investasi alam kubur soalnya. Dan kata Allah: kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya, QS. Ali Imran ayat 92," urainya.

Untuk itu, siapa pun ingin berpartisipasi bisa transfer uang ke BCA 579-0159-154 atau menghubungi Yayasan An Nubuwwah Batam www.an-nubuwwah.or.id atau komunikasi melalui email: info@an-nubuwwah.or.id atau SMS/WA ke (+62) 813 2871 2147.

Editor: Dardani