Parade Ogoh-ogoh, Pembersihan Alam Secara Rohani di Hari Raya Nyepi
Oleh : Hendra
Kamis | 07-03-2019 | 08:52 WIB
ogoh-ogoh-19.jpg
Parade Ogoh-ogoh di Pura Agung Amerta Bhuana, Batam. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ogoh-ogoh merupakan tradisi asli masyarakat Hindu Bali dalam merayakan Hari Raya Nyepi, yang diperingati setiap tahun baru Saka, di mana pada tahun ini adalah tahun yang ke-1941 dalam lunar Hindu.

I Made Kasa, Pemuka Agama Hindu di Pura Agung Amerta Bhuana mengatakan, dalam penanggalan Saka, Nyepi tahun ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX), yangmana perayaannya mengangkat tema 'Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019'.

Perihal ogoh-ogoh itu sendiri, I Made Kasa mengatakan, pada dasarnya kegiatan itu dipercayai sebagai hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera, yang membawa intisari amerta air hidup (minuman para Dewa yang dihasilkan dari mengaduk-aduk samudra).

"Tradisi ini umumnya diadakan di Pengerupukan, atau hari sebelum Hari Raya Nyepi atau Tilem Sasih Kesanga," ujarnya, Rabu (06/03/2019) malam di Pura Agung Amerta Bhuana.

Hampir seperti di Bali, dia mengatakan Ogoh-ogoh di setiap daerah itu selalu berbeda versinya. Karena ini juga merupakan bagian dari seni patung dan pahat memahat yang berasal dari kebudayaan masyarakat Bali.

"Pada dasarnya Ogoh-ogoh menggambarkan kepribadian sosok Bhuta Kala (buta waktu), sosok yang dikenal memiliki roh jahat dengan bentuk yang ajaib," lanjutnya.

Sementara itu, perihal sejarah Ogoh-ogoh sendiri, dia mengatakan, sejauh ini banyak literatur atau sumber yang beragam. Ada yang disebutkan sejak zaman Dalem Balikang, di mana saat itu Ogoh-ogoh digunakan untuk upacara Pitra Yadnya (penghormatan terhadap leluhur) dan ada juga yang mengatakan itu adalah tradisi Ngusaba Ngong-Nging yang ada di Desa Selat, Karangasem, dan banyak sumber lainnya lagi.

Terlepas dari itu semua, dia mengatakan pada parade Ogoh-ogoh itu terkandung makna bahwa Ogoh-ogoh itu sendiri adalah perwakilan dari sifat manusia yang negatif. "Sehingga semua energi itu akan kita tarik terlebih dahulu dan kita converter menjadi energi positif, sehari sebelum Nyepi untuk pembersihan alam secara rohani," pungkasnya.

Pada dasarnya, dalam pelaksanaan parade ogoh-ogoh ini, terdapat filosofi yang diharuskan kepada manusia untuk saling menjaga alam dan sumber dayanya, agar tidak merusak lingkungan sekitarnya.

Editor: Gokli