Petani di Sagulung Babat Bayam Akibat Harga Anjlok, Ini Kata Mardanis
Oleh : Hendra
Selasa | 26-02-2019 | 09:40 WIB
babat-bayam-sagulung.jpg
Petani bayam melupkan kekesalannya akibat harga anjok dengan membabat habis semua tanamannya di Tembesi Sidomulyo, Sagulung. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kekesalan seorang petani bayam di Tembesi Sidomulyo, Sagulung akibat anjloknya harga, hingga membuatnya nekat membabat semua tanamannya mendapat respon dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Batam, Mardanis.

Kepada pewarta, Mardanis mengatakan anjolknya harga disebabkan melimpahnya kuantitas sayur jenis bayam di pasaran. "Biasanya terjadi karena meningkatnya (melimpah) jumlah pasokan sayur tersebut di pasaran, sehingga menyebabkan anjloknya harga bayam hingga Rp1.000/Kg saat dijual oleh petani," ujarnya, Senin (25/02/2019).

Cuaca yang saat ini bagus untuk komoditas sayur bayam, membuat hasil panennya melimpah. Sedangkan kebutuhan masyarakat masih di taraf normal. Hal itulah yang menyebabkan inflansi (penurunan harga) pada sayur yang dikenal sebagai sumber zat besi tersebut.

"Bayam ini menyukai iklim hangat dan cahaya kuat. Relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4, sehingga belakangan jumlahnya mulai banyak. Terkadang pas murah ya turun drastis, pas mahal, bahkan sampai Rp10.000/Kg," jelasnya.

Ia juga mengatakan, biasanya pada bulan April hingga Mei nanti harganya akan kembali stabil.

"Harusnya petani mulai jeli membaca (harga) pasar. Jadi paham kapan waktu yang pas untuk menanamnya, sehingga tidak terjadi hal demikian. Selain itu, bayam kita juga ada yang dari luar Batam. Perihal pangan ini kita tidak bisa melarangnya, kan ada juga hasilnya yang dari Pinang, Bintan dan luar Batam," lanjutnya.

Karena hal inilah, Mardanis mengatakan, sangat dianjurkan petani masuk dalam koperasi petani, karena fungsinya dalam koperasi tersebut nantinya akan diatur kapan waktu yang pas untuk menanam bayam dan saat komoditasnya banyak dan harga turun, bisa dialihkan penanaman pada tanaman lainnya.

"Untuk sekarang memang lagi harga anjlok, karena kuantitasnya lagi banyak, dan kita juga lihat hampir banyak petani saat ini yang menanam bayam baik di Tembesi maupun Barelang sana," pungkasnya.

Editor: Gokli