Amsakar Minta Maskapai Tinjau Ulang Kebijakan Bagasi Berbayar
Oleh : Putra Gema
Selasa | 29-01-2019 | 11:04 WIB
ams-wako-btm.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menanggapi keluhan para pelaku usaha pariwisata di Kepulauan Riau (Kepri) terkait kenaikan harga tiket dan diberlakukannya bagasi pesawat berbayar.

Amkasar menilai, apa yang menjadi keluhan masyarakat perlu ditinjau ulang. Peninjauan ulang yang dinyatakan Amsakar karena tingkat kunjungan orang ke Batam pada tahun 2019 masih terbilang tinggi. Termasuk kunjungan kerja pegawai pemerintah dari berbagai daerah.

"Ada setidaknya seribu dua ratus orang yang datang ke Batam pada awal Januari ini. Belum lagi mereka yang datang di luar agenda kampus atau Pemerintah Daerah. Saya saja baru menerima Pemerintah Daerah Tarakan, mereka 50 orang ke sini," kata Amsakar ketika ditemui di Kantor Wali Kota Batam, Selasa (29/1/2019).

Amsakar mengatakan, hadirnya orang-orang ini tentu menjadi bagian penting dari aktivitas industri pariwisata di Kepri, di mana mereka diyakini tetap akan melakukan pembelian oleh-oleh dari Batam.

Demikian juga dengan penerapan bagasi berbayar yang tidak diterapkan semua maskapai, di mana maskapai lain seperti Garuda Indonesia belum menerapkan kebijakan bagasi berbayar. "Tetap saja ada yang beli walaupun bagasi berbayar. Untuk ukuran berapa yang dibeli itu mungkin akan menurun," ujarnya.

Dalam penilaiannya, jika pelaku usaha pariwisata khususnya oleh-oleh bisa mengemas produk mereka dengan baik, maka para pembeli akan tetap melakukan pembelian. Demikian juga dengan tingginya harga tiket yang dinilai masih dinamis.

Walaupun saat ini harganya tinggi, tetapi hal tersebut tidak berlaku selamanya. "Kita ini negara dengan aturan harga tiket yang paling dinamis, di mana harga tiket bisa berubah sewaktu-waktu, sekarang mahal tetapi nanti bisa saja kembali normal," tutupnya.

Sebelumnya, pengusaha oleh-oleh di Batam dan pelaku usaha pariwisata lain di Kepri mengeluh dengan penerapan bagasi berbayar dan tingginya harga tiket. Hal tersebut sudah dirasakan bahkan sejak penerapan bagasi berbayar diterapkan. Omset para pengusaha mengalami penurunan hingga 60 persen.

Editor: Gokli