Kapal Eastern Glory Akhirnya Berhasil Dievakuasi
Oleh : Hendra Mahyudi
Rabu | 23-01-2019 | 20:55 WIB
evakuasi-kapal.jpg
Proses evakuasi kapal di Jmebatan II Barelang. (foto: Hendra Mahyudi).

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapal Tanker Eastern Glory akhirnya berhasil dievakuasi setelah 5 jam lebih tergeletak di bibir Jembatan II Barelang akibat terjangan arus air angin utara yang cukup kencang, Rabu (23/01/2019).

Pantauan di lokasi, proses evakuasi kapal ini berlangsung dari pukul 18:55 WIB. Awalnya, dikerahkan 2 unit tugboat untuk membantu proses evakuasi, sambil menunggu 1 tugboat lainnya yang masih dalam perjalanan.

Penarikan kapal tanker tersebut cukup membuat tugboat kesulitan. Apalagi, arus air laut dan angin utara cukup kencang menambah sulitnya proses evakuasi.

Bahkan, beberapa kali kapal harus kembali menyandar ke tepi jembatan II, Barelang dikarenakan terseret arus.

Evakuasi akhirnya membuahkan hasi setelah 1 unit tugboat lainnya datang. Sekitar pukul 20.25 WIB, kapal akhirnya bisa ditarik ke dermaga milik Pertamina yang ada di sekitar jembatan.

Sementara itu Dirpolairud Polda Kepri, Kombespol Benyamin Sapta, mengatakan, proses penyelidikan kejadian ini akan dilanjutkan lagi besok, Kamis (24/1/2019).

"Untuk sememtara kapal akan dikembalikan dulu ke dermaga awal, sembari besok dimintai keterangan lagi ke semuanya, termaksud ABK-nya," ujarnya.

Sementara itu saat ditanyakan siapa agent pemilik kapal, Benyamin mengaku kapal Eastern Glory merupakan milik agent atas nama PT Jati Catur Niaga Trans.

"Untuk agentnya PT Jati Catur Niaga Trans. Perihal kronologis lengkap kejadiannya akan kita kembangkan dulu. Nanti akan kita informasikan lebih lanjut begitu hasilnya sudah didapatkan," pungkasnya.

Peristiwa kapal semi tangker Eastern Glory yang terbawa kuatnya arus laut serta angin kencang, menyebabkan kerusakan cukup fatal pada pile cap dan box girder jembatan.

Pile cap merupakan elemen struktur yang berfungsi untuk menyebarkan beban dari kolom ke tiang-tiang jembatan. Sementara box girder merupakan struktur atas jembatan terdiri dari balok-balok penopang utama yang berbentuk kotak berongga. Biasanya terdiri dari elemen beton pratekan, baja structural, atau komposit baja dan beton bertulang.

"Sejauh ini kerugian yang ditimbulkan berupa pile cap yang terdapat di lima titik jembatan, dan juga box girdernya," ujar Kasubdit Pembangunan Jalan Jembatan BP Batam, Boy Zasmita, Rabu (23/1/2019).

Untuk saat ini proses evakuasi kapal tersebut masih menunggu kedatangan asis tugboat. Dimana akan dikerahkan sebanyak 3 tugboat untuk proses evakuasinya.

Editor: Chandra