Noor Lizah Minta Dukungan Semua Pihak dalam Penanganan Anak Jalanan di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 16-01-2019 | 17:40 WIB
Noorlizah-anjal1.jpg
Ketua LKKS (Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial) Kepri dan penasehat Yayasan Cinderella From Indonesia Noor Lizah Nurdin bersama anak jalanan . (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ketua LKKS (Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial) Kepri dan penasehat Yayasan Cinderella From Indonesia Noor Lizah Nurdin meminta dukungan masyarakat luas dan stakeholder dalam penanganan anak jalanan di Kepri.

Hal itu disampaikan Noor Lizah saat menghadiri syukuran ulang tahun ke-6 Yayasan Cinderella from Indonesia, Selasa (15/1/2019) di Hotel Pacifik Batam.

Acara syukuran tersebut dirayakan bersama 100 orang lebih anak jalanan yang sudah menjadi binaan Yayasan Cinderella from Indonesia dengan tema 'Temu Penguatan anak dan keluarga (Tepak) Penguatan Kapasitas Anak (PKA)'

"Meskipun pemerintah bertangguangjawab terhadap masalah sosial anak jalanan ini, tetapi pemerintah tidak akan sanggup mengatasinya sendiri. Pemerintah butuh orang-orang yang peduli, lembaga-lembaga swadaya dan stake holder lainnya dalam menangani masalah sosial anak jalanan ini," jelas Noor lizah.

Noor Lizah menambahkan, seluruh anak, termasuk anak jalanan harus mendapatkan hak-haknya, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, serta mendapat pengasuhan yang baik agar telindungi dari segala bentuk kekerasan. Selain itu hak dasar anak juga harus terpenuhi, diantaranya mempunyai akta kelahiran sebagai syarat dalam mendapatkan pendidikan dengan bersekolah.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Noor Lizah juga menyempatkan diri berdialog dengan beberapa orang anak jalanan dengan menanyakan cita-cita mereka. Diantara anak-anak yang ditanya, punya cita-cita yang dinilai Noor Lizah sangat luar biasa, yakni seperti ada yang ingin jadi polisi, jadi guru dan bahkan ada yang ingin jadi ustadz.

Sementara itu, Pendiri Yayasan Cinderella from Indonesia, Lusia Efriyani Kiroyan menyampaikan salah satu misinya sejak dulu di yayasan tersebut adalah mendirikan rumah singgah Cinderella From Indonesia Center (CFIC).

Lewat CFIC itu, selanjutnya Ia memberdayakan ratusan perempuan penghuni Lembaga permasyarakatan ((Lapas) dan anak-anak jalanan membuat boneka Batik Girls, sebuah boneka cantik berambut hitam dan mengenakan batik.

Melalui misi itu jugalah CFIC menjalin kerjasama dengan Kementerian Sosial RI untuk Program Kesejahteraan sosial anak (PKSA) dalam bentuk bantuan sosial berupa tabungan sosial anak.

Tabungan sosial anak sebanyak Rp.1 juta rupiah selama satu tahun melalui Bank BNI ini untuk membantu pemenuhan hak dasar anak, seperti pengurusan akte, perbaikan gizi dan berbagai hak dasar anak lainnya.

"Saya berharap kedepan pemerintah daerah lebih peduli lagi kepada anak-anak jalanan. Terutama dalam program penguatan pendidikan sehingga bisa meminimalisir anak jalanan untuk turun ke jalan," harap Lusia.

Rangkaian syukuran ulang tahun CFIC juga dilengkapi dengan tiup lilin, potong kue dan makan bersama. Acara digelar selama dua hari yang ditutup dengan pembagian sembako bagi 100 anak jalanan.

Editor: Yudha