Pesawat Asing Masuk Wilayah Indonesia Tanpa Izin Pasti Ditindak
Oleh : Putra Gema
Rabu | 16-01-2019 | 10:16 WIB
marsekal-hadi-ok.jpg
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, perintah Force Down kepada maskapai Ethiopian Airlines adalah salah satu bentuk penegakan peraturan di Indonesia.

Maskapai Ethiopian Airlines Boeing B777 dengan nomor register ET-AVN ini diamankan karena memasuki wilayah Indonesia tanpa surat dan dokumen Flight Clearance (FC). "Kita tetap menegakan peraturan. Siapa yang melanggar harus selesaikan sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia," kata Hadi kepada pewarta di Pelabuhan Batuampar, Batam, Selasa (15/1/2018).

Dirinya mengatakan, sampai dengan saat ini, kasus ini telah diserahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk memintai keterangan lebih lanjut. Sampai dengan pemeriksaan selesai, maskapai asal Afrika ini baru diizinkan untuk meninggalkan Indonesia.

"Prosesnya saat ini masih berjalan. Pesawat juga masih ada di Bandara Hang Nadim Batam," ujarnya.

Sampai dengan saat ini, Panglima TNI ini mengatakan bahwa pihak PPNS masih mencari tau alasan maskapai ini berani melintas Indonesia tanpa izin. Maskapai ini berangkat dari Addis Ababa, ibukota Ethiopia dengan tujuan Hongkong.

Pesawat ini mengarah ke Selatan di atas Samudra Hindia hingga masuk ke Pulau Sumatera. Padahal, jika hendak menuju Hongkong, seharusnya pesawat tersebut mengarah ke Utara atau ke Timur Laut.

"Yang pertama kemungkinannya mereka masuk wilayah Indonesia karena menilai radar kita tak bisa menangkapnya. Kemudian jika pun radar mampu menangkap, mereka mengira kita tidak memiliki pesawat untuk intersep. Intinya kami tegakkan peraturan," tegasnya.

Sebelumnya, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dirinya mendapatkan laporan bahwa terdapat satu pesawat asing yang melanggar wilayah udara Indonesia tanpa izin. Mendapati hal itu, dirinya langsung memerintahkan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) agar menurunkan dua pesawat tempur F-16 dari Skardon Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk melakukan identifikasi visual dan penyergapan.

Maskapai Ethiopian Airlines ini dipaksa mendaratkan pesawatnya di Bandara Internasional Hang Nadim Batam untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan.

Editor: Gokli