Mirisnya Kondisi Nurdin Membuat ACT Kepri Turun Langsung Berikan Bantuan
Oleh : Hendra
Kamis | 10-01-2019 | 10:42 WIB
nurdin-act.jpg
Nurdin (63) warga Kecamatan Sagulung (tengah) saat menerima bantuan dari ACT Kepri. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Di umur yang telah 63 tahun dan kondisi ekonomi yang juga tidak berpihak kepadanya, Nurdin harus menanggung beban penyakit yang sangat berbahaya di usia senjanya ini.

Tumor otak dengan benjolan yang cukup besar di kepala, telah membuatnya tidak bisa lagi menikmati periode kehidupan sebagaimana mestinya.

Info yang didapat BATAMTODAY.COM, semua derita ini terjadi, diawali dari kecelakaan motor yang dialaminya. Entah bagaimana bisa terjadi, rasa sakit yang bermula di tangan malah kemudian menjalar menuju kepala, dan menjadi benjolan berisi tumor.

Kepada Tim ACT (Aksi Cepat Tanggap), Nurdin mengatakan, telah sempat tiga kali menjalani operasi, terakhir dilakukan pada tahun 2015 kemarin, namun tetap tidak memberikan penyembuhan yang signifikan.

Mirisnya lagi selain menderita tumor otak dengan benjolan yang cukup besar di kepala, Nurdin juga mengalami stroke. "Tangan kanannya sudah tidak bisa digerakan lagi," ujar Intan, Staff Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kepri, Kamis (10/1/2019).

Kepada tim perwakilan ACT, Intan dan Awi dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), pihak keluarga mengatakan telah berikhtiar menjalani pengobatan dengan menggunakan BPJS, akan tetapi beberapa bulan lalu tempat berobat di mana Nurdin melakukan perobatan mengaku sudah tidak lagi bisa menanganinya.

Derita hidup semakin terasa, kondisi sang istrinya, Faridah Ismail juga tidak lagi sehat, dikarenakan dia juga menderita penyakit diabetes.

"Hal ini membuat dirinya tidak bisa lebih banyak menggali informasi untuk kelanjutan pengobatan," lanjut Intan.

Hingga kemudian informasi ini diketahui oleh pihak ACT dan MRI, saat kondisi Nurdin yang mendadak viral di jagad sosial media, "Pihak keluarga mengaku juga kaget, karena terkadang Nurdin pergi sendiri ke sekitaran Pasar tanpa sepengetahuan mereka," lanjutnya.

Sambil terbata-bata dengan bahasa Aceh, Nurdin mengucapkan rasa syukurnya, berterimakasih kepada masyarakat yang bersimpati, berempati dan mendoakannya. Nurdin mengaku ingin sembuh seperti sedia kala menikmati hidup normal di usia senjanya.

Terhitung per 9 Januari 2019 kemarin, selain Tim ACT Kepri yang turut langsung melihat kondisi Nurdin, juga hadir Tim Dinas Kesehatan Kota Batam yang menawarkan pendampingan pengobatan dan meminta pihak keluarga untuk tidak khawatir mengenai biaya pengobatan.

"Infonya, semua akan ditanggung oleh Dinkes," jelasnya.

Lebih lanjutnya, Ketua RW setempat akan menjadi perantara komunikasi untuk menindak lanjuti bantuan yang ditawarkan Tim Dinkes Kota Batam. Kendati begitu, kepada segenap warga Batam yang berempati untuk membantu, silakan datang ke Kavling Kamboja Blok Q nomor 63, Sagulung, Batam. Cepat sembuh Pak Nurdin.

Editor: Gokli