Manfaatkan Celah Kecanggihan Teknologi

Inilah Modus Pengusaha Nakal Hindari Pemeriksaan Izin Usaha
Oleh : Nando
Minggu | 25-11-2018 | 13:32 WIB
gustrian_riau1.jpg
Kepala DPM PTSP Kota Batam, Gustian Riau (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kecanggihan teknologi saat ini mempengaruhi perkembangan usaha maupun industri memberikan kemudaan bagi para investor dalam menanamkan investasinya di Kota Batam.


Namun, bagaimana apabila adanya kemajuan teknologi ini disalahgunakan oleh para pelaku usaha, terutama dalam menghindari adanya pemeriksaan izin usaha dari Pemerintah Kota Batam.

Hal ini diakui oleh Kepala DPM PTSP Kota Batam, Gustian Riau saat melaksanakan razia sejumlah Tempat Hiburan Malam (THM), Massage, dan Gelanggang Permainan Elektronik (Gelper) di Kawasan Nagoya dan Jodoh, Sabtu (24/11/2018) malam.

"Apa yang kami lakukan malam ini adalah pemeriksaan khusus izin operasional, dan izin Minuman Beralkohol bagi THM. Kegiatan ini sendiri sudah kami lakukan selama dua bulan belakangan ini. Jadi tidak hanya malam ini saja, bahkan seluruh lokasi Gelper dan Pijat di kecamatan lainnya juga kita periksa," ujarnya, Sabtu (24/11/2018).

Namun, ia mengakui bahwa sering menemui kesulitan dalam melakukan pemeriksaan terhadap izin usaha para pelaku usaha Pariwisata ini. Dengan sering menemui adanya usaha Massage, maupun Gelper yang kerap tutup sebelum didatangi oleh petugas.

"Ini sering membuat saya bigung, bagaimana mereka bisa tahu kalau kami mau datang untuk pemeriksaan. Namun akhirnya kami menemukan jawaban, dalam operasi yang sudah kami lakukan dua bulan belakangan ini," paparnya.

Setelah melakukan penelusuran, Gustian mengaku bahwa para pengusaha industri pariwisata ini. Kerap berbagi informasi melalui grup media sosial Whatsapp. Dan saling memberikan informasi, apabila salah satu dari usaha mereka sedang didatangi oleh petugas.

"Hal ini kami temukan saat melakukan pemeriksaan di salah satu massage, disana saya sendiri melihat ternyata para pelaku usaha massage sudah memiliki grup khusus. Jadi kalau kami sampai di satu massage, dia (pelaku usaha) langsung memberikan info melalui grup itu. Hal ini langsung membuat para pelaku usaha lainnya segera menutup usaha mereka untuk sementara," ungkapnya.

Hal serupa juga dilakukan oleh para pelaku usaha lain, yang memiliki grup Whatsapp khusus sesuai dengan segmen usaha mereka masing - masing. "Jadi untuk pengusaha Gelper mereka punya grup WA sendiri, begiru juga dengan pelaku usaha THM," paparnya.

Guna mengantisipasi adanya kecolongan, dalam pemeriksaan izin usaha bagi para pengusaha 'nakal' ini. Gustian juga mengaku terpaksa merubah pola, sehingga hal ini bisa mencegah adanya tindakan para pelaku usaha untuk menghindari pemeriksaan.

"Apa yang kami lakukan saat ini adalah tim kami pecah, dan langsung menuju target yang sudah kami tetapkan. Dan petugas gak langsung masuk ramai - ramai. Tapi masuknya berdua aja dulu, dan nongkrong disana sambil melaporkan kondisi disana sampai tim kami tiba. Jadi tim kami seperti pakai intel," kata Gustian.

Editor: Surya