Rentetan Bencana Alam Pengaruhi Target Kunjungan Wisman ke Indonesia
Oleh : CR1
Selasa | 06-11-2018 | 13:28 WIB
guntur-sakti12.jpg
Guntur Sakti, Biro Komunikasi Publik Kemenpar. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rentetan kejadian bencana alam yang menimpa Indonesia dalam tahun ini berpengaruh terhadap target kunjungan wisatawan manca negara tahun 2018 ini.

Bencana alam yang terjadi seperti gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Selatan, Tenggelamnya Kapal penumpang KM. Sinar Bangun di Danau Toba dan kecelakaan pesawat Lion Air secara tidak langsung dapat mengakibatkan penurunan kunjungan wisman ke Indonesia.

Pasar pariwisata di Indonesia yang hingga saat ini masih rentan akan isu bencana alam, terorisme dan kemaaman, menciptakan efek signifikan yang mampu membuat target kunjungan 17 juta wisman dari Kementrian Pariwisata (Kemenpar) tahun ini berpotensi tidak akan tercapai.

Guntur Sakti, Biro Komunikasi Publik Kemenpar mengakui kepada awak media di Batam bahwa target kunjungan 17 juta wisman untuk tahun ini agak berat bagi industri pariwisata.

"Apalagi dengan adanya rentetan bencana alam yang terus menimpa Indonesia. Terlebih, sejumlah bencana alam ini terjadinya di lokasi utama destinasi tujuan wisata," ujar Guntur di Pasific Place Hotel, Kamis (1/11/2018) lalu.

Guntur mengatakan, dampak dari bencana Lombok saja kalau dikalkulasikan, perbandingannya 1:10 dibanding bencana Gunung Agung meletus di Bali akhir tahun lalu.

"Artinya, kalau dampak Gunung Agung sekitar satu juta wisman, Lombok ada dikisaran 100 ribu orang. Capaian target saya kira akan terganggu, meski tidak akan terlalu signifikan," ujarnya.

Guntur menambahkan, meski cukup sulit untuk mengejar potensi kehilangan 100 ribu wisman akibat gempa dan tsunami tersebut dalam waktu singkat, tapi Kemnpar akan terus berusaha hingga akhir tahun.

"Kita usahakan dengan program yang kita punya, salah satunya hot and deals di tiga daerah yaitu Jakarta, Kepulauan Riau (Kepri) dan Bali. Kita berharap program itu bisa menyumbang tambahan wisman cukup banyak sebelum akhir tahun," jelasnya.

Editor: Yudha