PLN Batam Beri Bantuan Korban Kebakaran Panti Asuhan Al-Jabar
Oleh : CR2
Selasa | 06-11-2018 | 12:40 WIB
pln-bantuan1.jpg
PLN Batam menyerahkan bantuan kepada pengurus Panti Asuhan dan Pondok Pesantren AL-Jabar Bengkong. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bright PLN Batam menyalurkan bantuan uang tunai Rp60 juta kepada korban kebakaran Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al-Jabar, Bengkong, Senin (5/11/2018).

Seketaris Perusahaan Bright PLN Batam Samsul Bahri menjelaskan, pihaknya sengaja memberikan bantuan jauh hari setelah kebakaran, dengan pertimbangan bahwa pada hari pertama bantuan pasti datang dari banyak pihak. Selain itu pihaknya juga mencari tahu bantuan seperti apa yang dibutuhkan oleh yayasan maupun para korban.

"Karena bakal sayang juga kalau kami memberi bantuan tapi ternyata sudah banyak diberikan oleh masyarakat lain, untuk itu kami mencari tahu dulu kira-kira apa yang dibutuhkan," katanya.

Samsul mengatakan terkait bantuan yang diberikan, pihaknya terlebih dahulu menurunkan tim Corporate Social Responsibility (CSR) untuk survey ke lokasi, Hal tersebut bertujuan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan memberikan manfaat.

Ia pun menjelaskan bahwa bantuan uang tunai tersebut didapat dari uluran tangan seluruh staff, direksi, pegawai, dan Lembaga Amil Zakat Islam (Lazis) Bright PLN Batam.

"Harapannya tentu bantuan tersebut dapat meringankan beban seluruh korban, selain itu juga kami berharap keadaan dapat berjalan normal lagi. Agar anak-anak asuh dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala," tutupnya.

Sementara Pembina Yayasan Professor Syamsudin Maya mengatakan, bantuan dari seluruh lapisan masyarakat tak henti-hentinya berdatangan. Pada hari pertama posko bantuan dibuka, uluran tangan berupa pakaian, sembako, uang tunai, dan lainnya terus berdatangan.

"Di hari pertama, semua pengurus yayasan bahkan tak ada istirahat karena masyarakat terus datang memberi bantuan," kata Pembina Yayasan Professor Syamsudin.

Maya mengatakan saat ini kebutuhan seluruh anak asuh maupun pengurus dan guru sudah terpenuhi, dirinya menjelaskan bahwa akibat kebakaran itu yayasan mengalami kerugian yang mencapai Rp2,5 miliar. Rencananya pembangunan ruang asrama yang terbakar itu pun akan dimulai pada 2019 nanti.

"Bahkan untuk buku pelajaran anak-anak, kami mendapatkan bantuan dari Singapura dan perusahaan swasta. Kalau untuk pembangunan kembali asrama katanya akan ada bantuan dari Gubernur dan baru dianggarkan tahun depan," ujarnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, asrama Yayasan Professor Syamsudin di Bengkong Aljabar, hangus dilalap si jago merah, Selasa (16/10/2018) lalu.

Akibat dari kebakaran tersebut, 80 orang yang terdiri dari pengurus, guru, serta beberapa anak asuh menjadi korban dan terpaksa harus mengungsi ke masjid dan ruang kelas yang tak jauh dari lokasi kebakaran.

Editor: Yudha