Bocah 6 Tahun Tewas Tercebur ke Sumur Bekas Galian di Ruli Kampung Pom Bensin Batuaji
Oleh : CR1
Sabtu | 03-11-2018 | 16:16 WIB
bocah-tewas1.jpg
Dionisius Adven Walla saat mendapat pertolongan di RSUD Batam. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratapan dan tangis Tulasma Harahap tak henti-hentinya. Perlahan air mata duka mendalam itu mengalir dari matanya, sembari menatap tubuh anaknya yang sudah tak lagi bernyawa. Dia peluk anak keduanya itu erat-erat sembari menyebut namanya.

"Dion, dion, dion, anakku," teriaknya sembari membiarkan air mata kesedihan itu mengalir menetes jatuh ke pakaiannya.

Dionisius Adven Walla nama lengkap anak itu, dia peluk erat-erat tubuh anaknya yang tak lagi bernyawa. Bocah berusia enam tahun itu tewas usai tercebur ke sumur galian warga, Sabtu (3/11/2018) pukul 11.45 Wib.

Kejadian naas ini berada di ruli Kampung Pom Bensin, RT 04/RW 07 Kelurahan Bukit Tempayan, Kecamatan Batuaji. Ruli yang tepatnya berada di belakang Gor Badminton Batuaji.

Bocah laki-laki lincah itu meregang nyawa saat bermain dengan kakak kandungnya, Aldo (10), di area dekat sumur bekas galian.

Tak ada yang melihat dua bocah laki-laki kesayangan orang tuanya itu bermain di sana. Tanah dan jalan yang tak bersemen apalagi aspal itu menjadi saksi pilu kejadian pilu itu. Konturnya tanah yang licin selepas diguyur hujan, kemungkinan yang membuat Dion terpeleset dan jatuh ke dalam sumur.

Dion tercebur, meninggalkan isak tangis dan kenangan wajahnya di mata orangtua yang masih meratapi kepergiannya.

Kata Aldo (kakaknya), Dion sempat menggapai area sekitar sumur. Namun apa daya, tubuh kecilnya yang belum mampu berenang tak kuasa bertahan. Sang kakak yang panik itupun berusaha menolong adiknya, tapi tetap juga tak bisa.

"Bapaknya (Oktavianus) waktu itu lagi duduk bersama warga di pos," kata Hermanus Loba, warga di area kejadian.

Aldo yang susah payah membantu adiknya itu kemudian berlari ke tempat sang bapak berada. Sembari terisak dan menahan cemas, dia katakan," Dion jatuh ke sumur." Mendapat kabar buruk tersebut, Oktavianus langsung berlari dan warga lainnyapun ikut berhamburan menuju lokasi sumur yang tunjukkan Aldo.

Alangkah terkejutnya warga, sesampai di lokasi, Dion sudah terapung dalam posisi tertelungkup. Warga segera mengangkat Dion. Membawanya tubuh kecil itu ke lapangan voli dekat gereja di kawasan ruli tersebut. "Sekitar 10 menit juga di lapangan itu menunggu ibunya datang," kenang Hermanus.

Setelah sang ibu (Tulasma) datang, bergegaslah Dion dibawa ke rumah sakit menggunakan sepeda motor. Dan, di dekat area Gor Badminton Batuaji, mereka bertemu mobil patroli Polisi Sektor Batuaji. Polisi pun mengantar korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD-EF).

Di rumah sakit, Dion segera mendapat perawatan. Diberi oksigen, dilakukan Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) untuk memulihkan sirkulasi darah. Alat pembaca detak jantung sudah siaga dan dipasang. Namun tuhan berkehendak lain, Ia tinggalkan tangis dan kenangan. Dion tewas karena terjatuh ke dalam sumur

Seorang warga mengatakan, bahwa di ruli mereka ini memang terdapat beberapa sumur yang sekarang sudah jarang mereka gunakan "Di ruli kami ini ada sekitar tiga sumur. Itu dulunya tempat kami ambil air. Tapi sekarang sudah jarang digunakan karena air bersih sudah masum," ujar Susi, warga lainnya.

Kapolsek Batuaji, Kompol Syarfuddin Dalimunthe saat dikonfirmasi juga membenarkan kejadian ini. Dia mengatakan kejadian ini murni karena tenggelam.

"Sumur itu tidak terlalu dalam. Hanya sekitar satu meter, namun untuk anak seukuran itu (Dion), itu bisa saja berakibat fatal," ujarnya.

Dalimunthe selaku Kapolsek Batuaji-pun mengimbau kepada warga agar lebih memperhatikan anak-anak mereka saat bermain. "Anak adalah tanggung jawab orang tua, tetap harus diperhatikan mereka, jangan biarkan mereka bermain di area berbahaya," tegasnya.

Editor: Yudha