3 Strategi Baru Kemenpar Capai Target Kunjungan Wisman ke Indonesia di 2019
Oleh : CR-1
Jumat | 02-11-2018 | 10:28 WIB
3-strategi-kemenpar.jpg
Guntur Sakti, Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sambut tahun 2019, Kemenpar mulai menyiapkan tiga strategi baru dalam upaya pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti mengatakan, Kementrian Pariwisata akan terus meningkatkan dan mengoptimalkan segala lini demi tercapainya target kunjungan wisman untuk periode 2019 nanti.

"Ada tiga strategi baru yang akan kita terapkan nantinya," kata Guntur di Pasific Place Hotel, Kamis (1/11/2018).

Tiga strategi tersebut yang pertama adalah Border Tourism. Ini merupakan cara untuk meningkatkan atau mengejar target pertumbuhan wisatawan mancanegara melalui kawasan-kawasan border (negeri tetangga).

Hal ini seperti Paris (Perancis), London (Inggris) dan negara lainnya yang telah mencapai 70 juta sampai dengan 80 juta wisman. Ternyata mereka (wisman) merupakan pengunjung dari kawasan-kawasan cross border semua, dan dari beberapa mereka juga over line (dapat diakses melalui darat).

Sedangkan untuk strategi kedua dari Kemenpar untuk mencapai kunjungan 20 juta wisman 2019 adalah, Low Cost Carrier (LCC).

"Hampir 70% traveler dunia, berwisata menggunakan pesawat udara, dan 50% dari mereka lebih memilih low cost carrier (LCC), di Indonesia semacam Lion dan City Link," papar Guntur.

Kendati demikian, Indonesia sendiri masih belum memiliki low cost carrier terminal (LCCT). Sehingga ini adalah strategi ketiga yang akan diterapkan oleh Kemenpar, karena ketika pesawat LCC terbang ke Indonesia, tanpa adanya LCCT maka mereka harus membayar mahal.

"Hal ini karena kita tidak memiliki low cost carrier terminal dan secara otomotis ini akan mempengaruhi kunjungan wisman ke Indonesia," jelasnya.

Menilik hal ini, di 2019 Kemenpar akan membuka Bandara Soekarno Hatta khususnya terminal dua untuk dipersiapkan menjadi low cost carrier terminal.

Kedepannya, setelah Bandara Soekarno Hatta, Kemenpar akan turut merencanakan Bandara-bandara lain untuk memiliki terminal khusus low cost carrier terminal, termasuk juga. "Kalau pemerintah bisa menjadikan Bandara Hang Nadim, Batam sebagai low cost carrier terminal, kenapa tidak. Hal ini kita lakukan demi kemudahan datangnya wisatawan luar," pungkasnya.

Editor: Gokli