Berhemat Air Bersih, Perpanjang Ketahanan Air Baku
Oleh : Redaksi
Rabu | 29-08-2018 | 10:16 WIB
air-il.jpg
Hemat penggunaan air bersih, bentuk kepedulian untuk mempertahankan ketersediaan air baku. (ATB)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebagai daerah kepulauan, Batam cukup unik dibanding daerah lain di Indonesia. Pulau berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa, hanya mengandalkan curah hujan sebagai sumber air bersih untuk berbagai aktivitas.

Terbatasnya sumber air baku tentu jadi persoalan yang harus disikapi dengan bijak oleh semua lapisan masyarakat. Mengingat pertumbuhan penduduk Batam setiap tahun mengalami peningkatan 7-10 persen.

"Kontinuitas air bersih sebagai kebutuhan utama manusia tetap harus terjaga. Keberadaanya tidak hanya untuk saat ini, namun bisa berkelanjutan di masa akan datang. Berhemat penggunaan air bersih juga membantu menjaga ketahanan air baku yang ada," jelas Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus, belum lama ini.

Maria menambahkan, sebagai perusahaan air terbaik di Indonesia, ATB tentunya tidak hanya sebatas menghasilkan air bersih bagi warga Batam. Upaya-upaya penghematan dalam mendistribusikan air bersih yang ada juga telah diimplementasikan dengan baik.

Angka kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) jadi tolak ukur yang dilakukan ATB sebagai upaya penghematan air bersih yang tersedia. Rendahnya angka kebocoran air yang telah diproduksi menandakan air dapat disalurkan dengan baik.

"Angka kebocoran yang rendah menandakan air bersih dapat terdistribusi dengan baik, sehingga penggunaan air bersih dapat lebih efisien, mengingat sumber air baku di Pulau Batam sangat terbatas. ATB juga didukung oleh teknologi SCADA yang terintegrasi antar produksi, distribusi dan NRW sehingga dapat memantau operasional di lapangan dengan mudah," tutur Maria.

Sementara dari sisi pelanggan tentunya berperan penting mengkonsumsi air dengan lebih hemat, meskipun air bersih saat ini masih tersedia. Secara berkesinambungan ATB mengimbau pelanggan lebih bijak dan lebih menghemat pemakaian air bersih.

"Gunakan air bersih yang ada seperlunya, bukan secukupnya. Lebih bijak dalam menggunakan air bersih, dan paling penting selalu sediakan tampungan air untuk meminimalisir dampak dari terganggunya suplai air ATB," ujar Maria.

Terlebih saat musim kemarau terjadi di Kota Batam dalam waktu yang cukup lama, efeknya waduk yang ada akan mengering. ATB selalu mengajak pelanggan lebih memperhatikan pemakaian airnya demi keberlangsungan tersedianya cadangan air baku di Batam.

Mengingat air bukanlah hanya tanggung jawab satu atau sekelompok orang saja. Pelanggan diharapkan membantu dan bersama-sama bijak dalam menggunakan air bersih.

"Masyarakat juga diharapkan peduli dan menjaga dam secara bersama-sama, tidak mencemari dam dan daerah tangkapan air sekitar dam," tutup Maria.

Editor: Gokli