Kemensos Bantu Pulihkan Trauma Korban Gempa Lombok
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 28-08-2018 | 19:18 WIB
rudi-agus.jpg
Mensos Agus Gumiwang didampingi Wali Kota Batam, saat melakukan kunjungan kerja di Batam, Selasa (28/8/2018). (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Presiden Joko Widodo telah menandatangani dan mengundangkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 5 tahun 2018 guna mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Inpres yang ditujukan untuk mendukung pemulihan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah terdampak bencana itu mencakup 19 Menteri Kabinet Kerja serta para Kepala Lembaga Pemerintah.

Menteri yang mendapat instruksi untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-gempa di Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram, dan wilayah terdampak lain di NTB. Salah satu Kementrian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia.

Menteri Sosial Agus Gumiwang menyampaikan ada dua yang akan dilakukan Kemensos terhadap para korban gempa. Pertama melakukan rehabilitas sosial dan perlindungan sosial kepada seluruh para korban gempa.

Rehabilitasi Sosial meliputi Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk korban gempa khususnya untuk kelompok rentan yakni anak-anak, lansia, ibu hamil, ibu dengan balita, dan penyandang disabilitas.

"Rehabilitas (trauma) itu sangat penting di saat-saat sekarang. Jujur saja 2 hari lalu, saya di sana dalam 1 hari 2 kali gampa dan kekuatanya 5 SR ke atas. Saya sampaikan di sana masih rentan gempa, tetapi apapun masalahnya negara akan hadir," ujar Agus di Kantor Wali Kota Batam, Selasa (28/08/2018).

Selain itu, selama waktu tiga bulan, Kemensos akan mengupayakan para korban untuk kembali ke pemukimanya masing-masing. Namun mengupayakan para korban untuk kembali tinggal di rumahnya tidak serta merta Kemesos lepas tangan.

"Kami mengupayakan kembali ke rumahnya masing-masing selama 3 bulan masa transisi. Mereka tidak kami lepas, kami akan terus pantau, maksimal 300 ribu per jiwa," tegasnya.

Ia juga menyebutkan pemerintah akan mempercepat pembangunan pemukiman korban gempa dibandingkan membangun kembali sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah.

"Secara umum pembanguan gereja, masjid, RS dan sekolah insaallah Agustus 2019 akan kita selesaikan sampai tuntas. Tetapi untuk pembangunan perumahanya akan kita kejar jauh lebih cepat," pungkasnya.

Editor: Gokli