Defisit Anggaran Capai Rp200 M, Wali Kota Batam Diminta Stop Kegiatan Pencitraan
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 09-08-2018 | 17:04 WIB
udin-p-sihaloho14.jpg
Seketaris Komisi IV DPRD Batam, Udin P Sihaloho. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Kota (Pemko) Batam, hingga saat ini belum menyelesaikan penyusunan rencana anggaran perubahan 2018. Evaluasi masih dilakukan terhadap program, karena kondisi keuangan yang mengalami defisit mencapai Rp200 miliar.

Meski defisit, Pemko Batam masih menjalankan hibah dan memberikan bantuan sosial (Bansos). Contohnya bansos yang diberikan ke masyarakat melalui bazar murah.

Seketaris Komisi IV DPRD Batam, Udin P Sihaloho menilai program tersebut adalah untuk pencitraan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dalam mengahadapi tahun politik 2019 mendatang.

"Jangan lagi menambah lubang besar. Tahun 2017 saja tunda bayar masih sekitar Rp70 miliar. Kalau dengan keadaan seperti ini, hentikan, stop bansos dan hibah. Stop semua program pecitraan," ujar Udin, Kamis (9/8/2018).

Udin menilai, masyarakat saat ini lebih membutuhkan lapangan pekerjaan, dibandingan dengam sembako murah. Tapi dengan banyaknya pembangunan dan pelebaran jalan, ekonomi mikro (pedagang) sulit untuk mencari tempat berjualan.

"Memang mereka butuh sembako murah, tetapi masyarakat lebih membutuhkan lapangan pekerjaan. Dengan dibangunanya jalan ekonomi mikro mati. Masyarakat kita banyak ga bisa jualan. Sudah kerja tidak ada (pengangguran-red), mau jualan terganggu," kata Udin di Kantor DPRD Batam.

Ia juga meminta kepada Wali Kota jangan dengan gampangnya menjanjikan memberikan uang sumbangan ke rumah ibadah ketika melakukan kunjungan.

"Kami juga minta ke Pak Wali jangan gampang memberikan sumbangan. Artinya ketika pergi ke rumah ibadah dan akan membantu sekian juta, itu tidak boleh. Ini tahun politik, tidak boleh dijanjikan," pungkasnya.

Editor: Yudha