Menjadi Saksi Sejarah Deklarasi #2019GantiPresiden di Batam
Oleh : Saibansah
Selasa | 31-07-2018 | 17:52 WIB
saksi-deklarasi.jpg
Menyaksikan Deklarasi #2019GantiPresiden di pelataran Masjid Raya Batam. (Foto: Ist)

DIAWALI dengan mengumandangkan lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Lalu, langit Batam Center pun gemuruh oleh semangat massa deklarasi #2019GantiPresiden di pelataran Masjid Raya Batam. Bagaimana gemuruh nanyian ribuan warga Batam kala itu? Berikut catatan wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah yang menjadi saksi sejarah Deklarasi #2019GantiPresiden di Batam.

Minggu, 29 Juli 2018. Sholat subuh berjama'ah di Masjid Raya Batam baru usai. Belum lagi jama'ah meninggalkan masjid, terdengar suara musik dari arah DPRD Kota Batam. Rupanya, itu adalah musik dari acara jalan santai Cinta Jokowi #2019TetapJokowi. Kemudian, masyarakat mulai berdatangan menuju arah suara musik itu. Mereka pun kemudian menggelar senam sehat.

Melihat kegiatan di antara Kantor Walikota Batam dan DPRD Kota Batam itu berlangsung meriah, panitia deklarasi #2019GantiPresiden di Batam pun gerah. Meskipun Ketua Panitia Deklarasi #2019GantiPresiden, seperti disampaikan Ustadz Abu Gaza, telah menandatangani surat pembatalan kegiatan. "Tapi setelah melihat kelompok sebelah diizinkan lanjut, mengapa kita tidak boleh,?" ujar Ustadz Abu Gaza yang menjemput Bunda Neno Warisman dari Bandara Hang Nadim Batam setelah didemo massa itu.

Lalu, meskipun tadinya masyarakat pendukung Deklarasi #2019GantiPresiden mengetahui bahwa kegiatan tersebut dibatalkan, akhirnya dilakukan penggalangan kembali. "Ayo kita kumpul di Masjid Raya, kita laksanakan deklarasi Deklarasi #2019GantiPresiden," ujar Ustadz Abu Gaza melalui siaran video live di Facebook.

Tak perlu waktu lama, hanya dalam waktu sekitar satu jam, berkumpulah ribuan massa pendukung Deklarasi #2019GantiPresiden di halaman Masjid Raya Batam. Dan rangkaian kegiatan deklarasi pun dimulai.

Diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Kemudian, dilanjutkan dengan orasi-orasi secara bergantian. Diantaranya orasi yang disampaikan oleh Ustadz Abu Gaza dan Bunda Neno Warisman. Dalam orasinya, Bunda Neno Warisman mengajak semua pendukung Deklarasi #2019GantiPresiden untuk menebarkan cinta dan kasih. Karena gerakan yang mereka lakukan ini adalah gerakan damai yang tidak melanggar undang-undang.

Neno juga meminta kepada massa untuk tidak membenci polisi yang bertugas mengamankan keadaan. "Sayangi bapak-bapak polisi itu, mereka juga capek sama seperti kita, mungkin dari semalam mereka tidak beristirahat, ayo kalau ada air minum, kasih bapak-bapak polisi," ujarnya yang disambut riuh ribuan massa yang hadir.

Apa yang terjadi kepada saya dari semalam hingga hari ini, lanjut Neno, adalah biasa. Karena jiwa-jiwa umat Islam itu telah dibeli oleh Allah SWT dengan surga. Maka, kita harus terus berjuang dan berjuang. Kemudian, penggerak #2019GantiPresiden itu pun melantunkan satu buah ayat al Qur'an.

Selanjutnya, mikrophone diserahkan Neno ke Sang Alang, pencipta lagu #2019GantiPresiden. Belum satu bait Sang Alang menyanyikan lagunya, massa sudah menyambutnya dengan koor. Dan kembali langit Batam Center pun bergemuruh penuh semangat. Praktis ada tiga lagu yang menggetarkan halaman Masjid Raya Batam selama Deklarasi #2019GantiPresiden.

Pertama, lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Kemudian, dilanjutkan dengan sholawat nabi Muhammad SAW yang diselingi dengan teriakan takbir membesarkan nama Allah SWT. Dan terakhir, lagu #2019GantiPresiden yang sudah dihapal di luar kepala oleh ribuan massa itu.

Saat Neno menyampaikan orasi, Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki datang dan langsung masuk ke dalam Masjid Raya dan bernegosiasi dengan Ustadz Abu Gaza. Akhirnya disepakati, kegiatan deklarasi dipercepat, tanpa meninggalkan seluruh rangkaian. Termasuk do'a.

Deklarasi pun ditutup dengan do'a demi kebaikan semua, kebaikan bangsa Indonesia.

Ada yang harus diapresiasi dari sukses dua acara berbeda, di tempat yang berdekatan itu. Siapa lagi kalau bukan polisi. Mereka telah berhasil menjaga situasi Batam tetap aman dan kondusif.

Terima kasih Polisi!

Editor: Dardani