Tantangan Rudi untuk Mahasiswa S2 Uniba Batam
Oleh : Saibansah
Senin | 23-07-2018 | 17:40 WIB
wako-batam-seminar-s2.jpg
Walikota Batam H. Muhammad Rudi saat menjadi keynote speaker pada diskusi mahasiswa S2 Uniba Batam. (Foto: Saibansah)

BICARA tanpa teks, lengkap dengan tiga buah pantun, Walikota Batam, H. Muhammad Rudi menantang para mahasiswa program magister hukum Uniba (Universitas Batam). Apa saja tantanganya itu? Berikut catatan wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah dari diskusi bertema lingkungan, Jum'at 20 Juli 2018 itu.

Sebagai mahasiswa hukum, apakah kalian berpikir bagaimana pembangunan infrastruktur jalan di Batam ini dibangun? Dengan menggusur ratusan rumah, kios dan ruko tanpa ada bentrokan sama sekali? Lalu, apa yang kalian persiapkan menghadapi tantangan Batam ke depan?

Itulah sebagian berondongan lontaran pernyaan retoris sang Walikota. Tentu saja, selain lontaran pertanyaan retoris yang menggugah semangat para mahasiswa program magister hukum itu, Rudi juga mengungkapkan bagaimana perjuangannya membangun infrastsruktur jalan-jalan utama Kota Batam. "Ada yang mengatakan, hukum pemerintah itu tajam ke bawah, tumpul ke atas. Tapi, bagi Rudi tidak, semuanya rata," tegas Rudi.

Apakah masyarakat yang rumahnya saya gusur itu tidak marah? Mereka marah! Tapi karena saya perlakukan sama semua, jadi mereka menerima. Dan tidak terjadi bentrokan di tengah-tengah masyarakat saat pelebaran pembangunan jalan itu dilakukan.

Hasilnya, sekarang orang-orang berbondon-bondong datang ke Batam. Saya menerima puluhan surat dari sejumlah DPRD dari beberapa daerah di Indonesia. Mereka ingin datang ke Batam. Kalau mereka datang ke Batam, pasti mereka bawa uang. "Lalu, apa yang kalian persiapkan untuk mengisi pembangunan Kota Batam?"

Itulah titik tekan sang Walikota Batam itu. Coba bangun insting bisnis kalian, ayo bersama-sama menggerakkan perekonomian Batam. Jangan hanya berpikir soal hukum saja, tapi tangkap jugala peluang-peluang bisnis yang muncul dari pembangunan infrastruktur Batam itu.

Sekarang harga tanah makin mahal, karena akses jalan semakin lebar. Nanti di depan pertokoan Edukid, akan kami jadikan sebagai pusat perdagangan yang menggerakkan ekonomi masyarkat. Di penggal jalan depan Duta Mas akan kami jadikan sebagai pusat kuliner. "Ayo apa yang kalian persiapkan untuk menyongsong peluang-peluang bisnis itu," tanya sang Walikota.

Seminar tentang hukum lingkungan bertema, "Strategis Optimalisasi Dalam Perspektif Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan di Industri Maritim Batam" itu menghadirkan pembicara Danlantamal IV Laksamana Pertama TNI R Eko Suyatno SE MM yang menyampaikan materi tentang Peran Lantamal IV Tanjungpinang Dalam Rangka Perlindungan dan Pengelolaan Industri Maritim di Batam. Juga hadir, Guru Besar Fakultas Hukum USU Profesor Syamsul Arifin SH MH sebagai pembicara utama.

Diskusi itu ditutup dengan penananam pohon di halaman Aula Biro Klasifikasi Indonesia, Batuampar Batam. Bagaimana para mahasiswa S2 Magister Hukum Uniba Batam itu menjawab tantangan Walikota Batam?

Lalu, bagaimana para mahasiswa S2 Magister Hukum Uniba Batam itu menjawab tantangan Walikota Batam?

Biarlah waktu yang menjawabnya! Suai?

Editor: Dardani