Screening Meet and Greet Buffalo Boys

Mike Wiluan Dorong Batam Sebagai Tempat Industri Film
Oleh : Suci Ramadhani
Sabtu | 21-07-2018 | 19:28 WIB
Screening-Meet.jpg
Screening Meet and Greet Film Buffalo Boys di Mega Mall, Batam Centre, Sabtu (21/7/2018). (Foto: Suci Ramadhani)

BATAMTODAY.COM, Batam - Film Buffalo Boys telah ditayangkan di seluruh bioskop Indonesia sejak Kamis (19/7/2018) kemarin. Di hari ke-3 penayangannya film bergenre action ini, telah menarik banyak penonton.

Hal tersebut bukti banyaknya penonton yang antusias mengikuti Screening Meet and Greet Film Buffalo Boys di Mega Mall, Batam Centre, Sabtu (21/7/2018). Screening Meet and Greet Buffalo Boys ini dihadiri oleh salah satu pemain Conan Stevens, dan Sutradara Buffalo Boys, Mike Wiluan serta Pemerintah Kota Batam.

Mike Wiluan mengatakan film ini bertujuan untuk mendorong Batam sebagai salah satu tempat industri perfilman di Indonesia.

"Yang penting kita buat film untuk menaikan perfilman di Indonesia. Kita ingin penonton mendapatkan sesuatu yang berbeda. Pembuatannya di Batam karena satu tempat di bidang industri kreatif," katanya.

Pembuatan film ini dilakukan di dua kota yakni Yogyakarta dan Batam. Namun yang dominan pembuatannya di Batam yang berlokasi di Infinite Studios, Nongsa. Dengan proses syuting selama 40 hari.

"Di Yogyakarta 2 minggu, dan sisanya di Batam," ujarnya.

Ia menceritakan tentang dua anak muda bersama pamannya berangkat dari Jawa ke Amerika, lalu kembali lagi ke Jawa untuk membalas dendam. Tantangan selama syuting yakni harus mendapatkan cuaca yang terang dan tidak hujan.

Film Buffalo Boys ini bertabur bintang. Seperti Pevita Pearce, Ario Bayu, Conan Stevens, Tio Pakusadewo, Alex Abbad, Yoshi Sudarso, Mikha Tambayong, Happy Salma dan artis lainnya. Namun sebelum pemain tersebut memainkan peranannya mereka akan mendalami setiap adegan film tersebut.

"Para pemain mempunyai talenta dan punya kekuatan, emosi. Sebelum kita masuk syuting ada pendalaman karakter, penghapalan dialog yang paling penting pikiran yang fokus," terangnya.

Menurut Mike, Buffalo Boys adalah film perdananya sebagai sutradara. Sebelumnya sudah 15 tahun dirinya sebagai produser. Selain bergenre action, juga terdapat romance dan pembalasan dendam.

"Pekerjaan kita mengambil gambar kayak gini enggak gampang. Yang penting konsepnya belum perna dilihat di Indonesia. Film Indonesia dengan cerita fantasi saya mau banggakan Indonesia," jelasnya.

Dalam pembuatan film berdurasi 105 menit ini banyak memakai kebudayaan Indonesia, seperti kostumnya yakni kain batik dari Jawa. Terdapat juga tarian Kuda Lumping juga mewarnai salah satu adegan film tersebut.

Deputi IV Badan Pengusahaan (BP) Batam, Eko Budi Seopriyanto yang menghadiri kegiatan tersebut bersyukur dan bangga karena film ini hasil karya anak Batam. Terlebih film ini telah mengikuti dua lomba festival di dua negara yakni Amerika dan Canada.

"Kita berharap supaya film ini mendapatkan predikat yang baik," harapnya.

Ia mengajak kepada masyarakat supaya dapat menonton film ini. Dan menyukseskan film karya anak bangsa.

Menjadi sebuah kebanggan karena Kota Batam mampu memproduksi film berstandar internasional. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Febrialin saat menghadiri screening meet anf greet Buffalo Boys.

"Muda-mudahan film ini sukses dan semoga nantinya ada film baru lagi yang makin hebat," pungkasnya.

Kegiatan dilanjutkan nonton bersama di bioskop XXI, Mega Mall, Batam Centre.

Editor: Gokli