BP Batam Bantah Perlambat Proses Pengalihan Pasar Induk untuk UMKM
Oleh : Nando Sirait
Jumat | 06-07-2018 | 10:28 WIB
Pasar-Induk.jpg
Pasar Induk Batam di Jodoh Batam yang terlantar. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Oengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, proses pengalihan pasar induk saat ini masih berada di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. Diakuinya, surat persetujuan dari Presiden terkait pengalihan aset itu memang sudah turun.

"Untuk aset yang nilainya di atas Rp 10 miliar memang perlu persetujuan dari presiden. Surat itu sudah turun. Tapi tidak serta merta aset itu bisa diserahkan," ujar Lukita, Jumat (6/7/2018).

Hal ini dilontarkannya, mengingat adanya pertanyaan dari kalangan pengusaha. Mengenai keberadaan pasar induk yang masih tidak dapat digunakan hingga saat ini.

Lukita menambahkan, saat ini proses peralihan pengelolaan kepada Pemko Batam masih dalam proses lanjutan yang perlu ditempuh di Kemenkeu. Proses inilah yang masih ditunggu BP Batam. Dari pihaknya pun ingin proses pengalihan aset tersebut bisa segera dilakukan.

"Kalau dari Kemenkeu sudah bilang ya, bisa langsung kita serahkan. Tidak ada keinginan dari BP Batam untuk memperlambat proses pengalihan aset ini. Kita lakukan sesuai prosedur yang ada, supaya tidak jadi pertanyaan di kemudian hari," lanjutnya.

Ini tidak hanya berlaku untuk aset pasar induk, tetapi juga untuk aset lainnya. Seperti Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur, Masjid Agung Batam di Batam Center, Masjid Baiturrahman di Sekupang, dan Gedung Wali Kota Batam.

Sebelumnya, keberadaan Pasar Induk sendiri dipertanyakan oleh Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopinda) Kota Batam, Andi Bola. Dalam forum diskusi yang digelar BP Batam, Rabu (04/07/2018) lalu.di Grand i Hotel.

"Kami mendukung kegiatan Pemerintah Kota Batam (terkait infrastruktur), tapi berapa banyak pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang digusur. Katanya mau ditempatkan di pasar induk," paparnya.

Andi menegaskan, saat ini ada sekitar 300 ribu pelaku UMKM yang berada di Batam. Menurutnya, keberadaannya para pelaku UMKM ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Karena ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Batam. Sehingga ia meminta pemerintah ikut memberikan perhatian.

"Bagaimana ceritanya meningkatkan ekonomi sedangkan pasar induk, tak ada," tutupnya.

Editor: Dardani