Panggil Mami dan Papi

Hubungan Asmara Bapak dengan Anak Tiri di Sekupang Berakhir di Jeruji Tahanan
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 27-06-2018 | 17:16 WIB
ilustrasi-cabul.jpg
Ilustrasi cabul anak di bawah umur.

BATAMTODAY.COM, Batam - Berawal dari pemaksaan dan ancaman, namun berlanjut pada hubungan asmara yang tidak etis. Hal itu lah yang dilakukan, B (43), bersama anak tirinya, A, gadis yang masih berusia 14 tahun.

Hubungan asmara antara bapak dan anak ini akhirnya terbongkar dan berujung dengan B dibekuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Rabu (20/6/2018) kemarin, setelah dilaporkan oleh ibu A, yang merupakan istri pelaku.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Andri Kurniawan, mengatakan, hubungan ini terungkap setelah paman korban memeriksa chat facebook bersama pelaku, Selasa (19/6/2018). Dalam chat itu, mereka sudah layaknya suami istri dengan memanggil mami dan papi.

"Pamannya ini curiga dengan gelagat korban yang main handphone selalu menutupi dari orang lain. Ia selalu membuka facebook menggunakan handphone neneknya. Jadi pamannya ini memeriksa hp neneknya yang kebetulan akun facebook korban belum dikeluarkan," ungkap Andri, Rabu (27/6/2018).

Dijelaskan, dalam chat antara korban dengan pelaku, pelaku justru menanyakan 'dimana simpan sisa kondom kemarin', sehingga kecurigaan semakin kuat.

Sang paman menemui A untuk menanyakan maksud isi chat itu. Akhirnya korban mengaku bahwa ia memiliki hubungan asmara dengan bapak tirinya sejak Januari 2017 lalu. Bahkan, mereka melakukan hubungan suami istri hampir setiap hari saat ibunya sedang tidak di rumah.

Mengetahui hal tersebut, paman korban langsung berkomunikasi dengan ayah kandung korban serta ibunya. "Ibunya langsung menanyai A, dan ia juga mengakui hal itu. A langsung dibawa untuk diperiksa ke rumah sakit dan kemudian dibawa ke Polreta Barelang membuat laporan.

"Dari laporan itu, anggota langsung turun mengamankan B di kediamannya kawasan Sekupang. Hasil pemeriksaan, hubungan itu sudah dilakukan dari seminggu setrlah B menikahi ibu korban," jelas Andri.

"Awalnya korban diancam jika tidak mau menuruti kemauannya, ibu korban akan dibunuh. Namun karena sering dilakukan, korban mulai memiliki rasa terhadap pelaku. Bahkan korban cemburu jika B bersama ibunya. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.

Editor: Yudha