BMPD Kepri Berikan Santunan Rp50 Juta Kepada 1000 Anak Yatim
Oleh : Nando Sirait
Jum\'at | 08-06-2018 | 17:40 WIB
bmpd-kepri1.jpg
Ketua BMPD Kepri Gusti Raizal Eka Putra Saat Memberikan Kata Sambutan dalam acara buka puasa bersama anak yatim. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Kepri gelar buka puasa bersama 1000 anak yatim piatu, Kamis (07/06/2018).

Kegiatan yang juga dihadiri anggota Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) dan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) itu juga sekaligus diisi dengan final dai cilik dan duta syariah serta penyerahan bantuan kepada 20 an panti asuhan yang diundang sore itu.

Pada kesempatan itu, BMPD juga memberikan bantuan kepada puluhan panti asuhan dengan total bantuan sebesar Rp50 juta.

"Tidak terasa sudah hari ke 25 kita jalani. Mudah mudahan kita semua masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan ibadah puasa tahun ini dengan lebih baik dari tahun sebelumnya," ujar Ketua BMPD Kepri, Gusti Raizal Eka Putra.

Dalam kegiatan tersebut ia pun sempat memberikan pemaparan singkat mengenai perkembangan ekonomi di Kepri yang menunjukkan peningkatan dibanding akhir tahun lalu.

Ia bahkan mengatakan untuk inflasi di Kepri pun mencatatkan prestasi, karena hanya 0,6 persen dan masih di bawah inflasi nasional. Terjaganya inflasi tersebut menurut dia tak lepas dari koordinasi yang baik antar pemerintah dan pengusaha termasuk dari kadin.

"Kalau inflasi terjaga dengan baik, maka perekonomian juga lebih stabil. Jadi perlu peran semua pihak. Apalagi inipun Upah Minimum Sektoral (UMS) juga belum putus, bagaimana kita tahu tuntutan pekerja itukan selalu upah bisa naik. Tentu ini juga berpengaruh terhadap inflasi," katanya.

Soal inflasi inipun menurutnya menjadi perhatian penting dari investor. Jika inflasi tinggi, maka akan berdampak pada daya saing Batam. Selain menjaga inflasi tetap stabil, untuk menggerakkan roda perekonomian Kepri lebih naik lagi, maka dari sisi sektoral pun perlu didorong.

Misalnya dengan mendorong sumber-sumber ekonomi baru. Diantaranya yang dilihat berpotensi adalah sektor perikanan, pariwisata dan industri kreatif.

Editor: Yudha