Ditargetkan Rampung 5 Bulan

Pembangunan Rusun Kemenkumham Kepri Telan Anggaran Rp12 Miliar
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 31-05-2018 | 18:28 WIB
Dirjen-PUPR.jpg
Dirjen Penyedia Perumahan Kementrian PUPR, Ir H Khalawi. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dirjen Penyedia Perumahan Kementerian PUPR, Ir H Khalawi menjelaskan proyek pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa), milik Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Kepulauan Riau di Kecamatan Nongsa, Kota Batam akan menelan anggaran sebesar Rp12 Miliar.

Sementara untuk pengerjaanya, Kementerian PUPR menggandeng PT Berantas Abdi Raya.

Khalawi juga menjelaskan, Kementerian PUPR saat ini memang diarahkan untuk melakukan pembangunan Rusunawa untuk berbagai sektor. Rusunawa ini untuk aparatur sipil negara (ASN), seperti Kejaksaan, Kepolisian dan termasuk juga TNI.

"Untuk pembangunan proyek ini pihak kontraktor kita targetkan untuk menyelesaikan pembangunan kurun waktu lima bulan, sehingga kita harapkan nanti di bulan November bisa diresmikan oleh Pak Presiden sekaligus dengan 4 tower lainnya," katanya.

Dijelaskannya, pada tahun ini untuk Kemenkumham menargetkan tiga pembangunan Rusunawa. Sementara khusus untuk Dirjen Imigrasi, ini yang kedua karena sudah ada dibangun tahun lalu di Bali.

"Tahun ini di sini satu, di Cilacap satu, di Nusakambangan satu, ini yang untuk Kemenkumham," kata Khalawi.

Untuk konsep pembangunan Rusunawa ini sendiri, dikatakan akan mengikuti generasi zaman milenial. Hal ini dilakukan Kementerian PUPR guna mengubah image rusun yang kumuh, sehingga menarik perhatian seluruh pihak.

"Nanti rusunawa ini akan dibangun dengan kualitas yang luar biasa, dengan konsep apartement, menggunakan lantai sejenis granit, serta sudah full furnish," lanjutnya.

Selain itu, Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie mengatakan, pembangunan Rusunawa Imigrasi Kelas I Khusus Batam merupakan pembangunan kedua untuk Dirjen Imigrasi. Di mana pada tahun sebelumnya sudah pernah dibangun Rusunawa Imigrasi di Provinsi Bali.

"Dari Dirjen Penyedia Perumahan ini dibantu untuk yang kedua kalinya, awalnya di Bali ada lahan yang akan ditukar guling, karena anggaran terbatas akhirnya dapat solusi dibangunkan Rusunawa Imigrasi," kata Ronny.

Ronny menuturkan, saat ini Menkumham memberi solusi, di mana Rusunawa yang dibangun ini berbeda dari yang biasanya. Dengan menggunakan gaya Bali dan full furnish untuk memberi kenyamanan bagi para ASN yang sedang berdinas di Kota Batam.

Ia juga berharap agar pembangunan Rusunawa untuk Imigrasi ini dapat terus berlanjut. Apalagi masih ada sisa lahan yang belum di bangun.

"Mudahan-mudahan tahun depan berlanjut lagi karena lahan masih tersedia," katanya.

Dikatakannya, sesuai dengan pengalamannya Dirjen Penyedia Perumahan, kebutuhan yang mendesak sekarang adalah penyediaan akomodasi untuk ASN.

"Tidak hanya Imigrasi tetapi semua Dirjen di Kemnkumham dan Kementerian dan Lembaga Negara lainnya," ujarnya.

Meski demikian, menurutnya Kementerian lain, meski butuh namun tidak terlalu mendesak seperti Imigrasi, karena sejalan dengan program pemerintah yang menggalakkan bidang pariwisata. Untuk itu menurutnya, perlu sinergitas antar Kementerian dan Lembaga, dalam hal ini adalah dalam bidang penyediaan tempat tinggal.

Dikatakannya ada 125 kantor Imigrasi se-Indonesia, dan dia berharap agar dapat dibantu kantor dan perumahannya.

Editor: Gokli