China Merupakan Peringkat Ketiga Penyumbang Investasi di Batam

China National Resources Recycling Association Bahas Potensi Pemenuhan Lapangan Pekerjaan di Batam
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 24-05-2018 | 10:04 WIB
investor-cina.jpg
Vice Secretary General/Director of China Plastic Recycling Association, Kevin Zhou saling bertukar cinderamata dengan Kepala Biro Pengembangan Manajemen Kinerja BP Batam, Purnomo Andiantono (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - China National Resources Recycling Association (CRRA), serta 20 Pengusaha Daur Ulang Plastik asal China, membahas potensi pemenuhan lapangan pekerjaan di Batam yang dilaksanakan di Gedung Marketing Center Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kamis (24/05/2018).

China National Resources Recycling Association (CRRA) merupakan asosiasi nasional terbesar di bidang daur ulang di Cina, yang berdiri pada tahun 1992 dan dibentuk untuk mendukung pemangku kepentingan yang memiliki ketertarikan di bidang industri daur ulang dalam skala internasional.

Kepala Biro Pengembangan Manajemen Kinerja BP Batam, Purnomo Andiantono, menjelaskan, dengan kondisi perekonomian di Kota Batam yang semakin melemah, tentunya diperlukan lapangan pekerjaan untuk memenuhi angkatan kerja yang semakin bertambah.

Untuk itu, Badan Pengusahaan Batam melakukan upaya pro aktif untuk menarik investasi, terutama dari Cina untuk menanamkan modal di Batam beberapa waktu ini. "Untuk mendorong hal ini, kita kembali lagi membahas dan menawarkan kemudahan investasi bagi mereka melalui program i23j yang kami miliki saat ini," tuturnya.

Dalam paparannya, Purnomo menjelaskan mengenai beberapa perubahan kebijakan dalam investasi, di mana pemerintah Indonesia saat ini banyak memberikan lebih banyak kemudahan dan keterbukaan untuk investasi asing.

Seperti misalnya, BP Batam sebagai satu-satunya kota di luar Jakarta yang telah mengaplikasikan sistem investasi 3 jam (i23j) yang telah melahirkan lebih dari 10 investasi baru di kuartal pertama 2018 ini.

Purnomo juga menjelaskan, pada tahun 2017 silam Negara Cina menempati posisi ketiga tertinggi investor di Batam dengan 8 proyek yang bernilai kurang lebih 20 juta USD. Sedangkan pada kuartal pertama 2018 ini, Negara Cina menempati posisi keempat tertinggi. Di luar usaha yang kepengurusannya melalui i23j.

"Layanan i23j ini sangat membantu investor untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan dengan waktu yang singkat," tambahnya.

"Dalam pertemuan tadi, kami juga menekankan syarat utama i23j antara lain nilai investasi sebesar Rp50 miliar atau menyerap tenaga kerja lokal minimal 300 orang serta disarankan untuk bermitra dengan perusahaan lokal," lanjutnya.

Mengingat peluang investasi di Batam yang semakin berkembang, BP Batam juga mengajak kerja sama seluruh lapisan masyarakat Kota Batam untuk saling menjaga kondisi keamanan di Kota Batam, sehingga upaya BP Batam untuk terus menarik investasi baru dapat membuahkan hasil dengan menjadi kontribusi utama dalam perekonomian Indonesia dan tentunya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya Batam.

Editor: Udin