Dua Mobil Water Canon Siaga

Gedung Graha Kepri di Batam Center Dijaga Ratusan Polisi
Oleh : Nando Sirait
Senin | 07-05-2018 | 11:40 WIB
kawat-duri.jpg
Gedung Graha Kepri di Batam Center, Kota Batam, Senin (7/5) dipagari kawat berduri jelang demo buruh. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan personil kepolisian, hari ini, Senin (07/05/2018) pagi bersiaga di Gedung Graha Kepri, Batam Center, Batam. Keberadaan ratusan personil kepolisian ini, guna menunggu kedatangan massa dari serikat pekerja yang akan melakukan aksi unjuk rasa terkait Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK).

Tidak hanya menyiagakan personil, sejak pagi petugas juga telah memagari Gedung Graha Kepri dengan kawat berduri. Bahkan, Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Pol Didid Widjanardi, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki, serta Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Rudi Syakakirti juga terlihat berada di dalam Gedung Graha Kepri.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki menjelaskan, dalam menjaga kondusifitas aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa pekerja pihaknya telah menyiagakan sekitar 850 personil.

"Saya sendiri yang memimpin apel yang dilaksanakan pukul 07.00 WIB, pagi tadi. Untuk menjaga kemungkinan adanya aksi anarkis kami juga menyiagakan personil anti huru-hara, dan juga mobil water canon," ujarnya.

Hengki menambahkan, tidak hanya bersiaga di Graha Kepri. Pihaknya juga menyebarkan personil, untuk menjaga keamanan dan ketertiban massa pekerja di masing - masing titik kumpul.

"Ada empat titik kumpul dari massa pekerja yang kami data, di antaranya Batuaji, Simpang Panbil, Bundaran Madani Batam Center, dan Batuampar," jelasnya.

Kehadiran para pejabat Polda Kepulauan Riau, dalam aksi unjuk rasa serikat pekerja ini, dijelaskannya juga untuk melakukan koordinasi dengan para koordinator aksi, terkait surat izin yang masuk ke pihak kepolisian.

"Dari surat yang masuk ke kami, Serikat Pekerja menyatakan akan melakukan aksi selama tiga hari beturut-turut. Tetapi ini akan terealisasi atau tidak, ini yang akan menjadi salah satu topik pembicaraan nanti. Hal ini perlu didiskusikan kembali dalam menjaga kemanan Batam, dan juga tidak membuat investor maupun calon investor takut masuk ke Batam," paparnya.

Editor: Gokli