Marianus Masih Kritis di Rumah Sakit

Sebelum Terbakar, Rumah Marianus di Seialeng Sagulung Dikepung Puluhan Preman
Oleh : Yosri Nofriadi
Jum\'at | 04-05-2018 | 16:40 WIB
adik-marianus1.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Marianus Tarigan, korban kebakaran saat rumahnya akan digusur oleh sekelompok orang dari pihak perusahaan di Seialeng RT02/RW15, Kelurahan Seibinti, Sagulung, hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruangan ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batuaji, Batam.

Saat ini pria 37 tahun itu masih kritis dengan luka bakar di tubuhnya mencapai 70 persen. Keluarga korban mengatakan, sejak masuk rumah sakit belum ada perubahan yang berarti dialami Marianus.

"Luka bakarnya masih belum kering. Dia sering merintih kesakitan," ujar Nela, kakak Marianus, di RSUD Embung Fatimah, Jumat (4/5/2018).

Menurut Nela, kebakaran yang dialami Marianus kerena ada puluhan preman datang hendak merobohkan rumahnya itu. Mereka datang dengan memegang kayu balok memakai helm dan sebo. Kedatangan puluhan orang itu membuat Marianus dan istrinya, Masni, ketakutan.

"Mereka sudah mengepung rumah adik kami. Pokoknya mereka yang datang itu banyak," ujarnya lagi.

Kerena ketakutan itu, Marianus nekat memegang botol bensin untuk menakut-nakuti puluhan orang yang akan meratakan rumahnya itu. "Rekaman vidionya ada. Termasuk istrinya yang dimaki-maki orang itu. Vido itu sudah kami serahkan ke polisi untuk barang bukti," ujarnya lagi.

Suasana yang tegang itu membuat Marianus nekad menyiramkan bensin ke alat berat yang hendak membongkar rumahnya itu. Namun, siraman bensin itu malah menyambar ke api kompor sehinga membuat dia terbakar.

Saat Marianus terbakar, sekelompok preman yang hendak mengusur itu tak satu pun menolong. Mereka malah terus melakukan pembongkaran rumah Marianus itu. Marianus mencoba berlari untuk menyelamatkan diri dengan cara menyeburkan diri ke air parit dekat rumahnya.

"Bukannya ditolong, mereka malah memaki-maki adik kami yang sudah terkapar di pinggir jalan. Tak ada satu pun dari mereka yang berniat untuk membawa ke rumah sakit," ujarnya lagi.

Atas kejadian itu keluarga Marianus sudah melaporkanya ke polisi, dengan harapan puluhan preman yang mengepung dan merusak rumahnya itu diproses hukum.

"Kejadian itu harus diproses hukum. Bukti rekaman video juga sudah kami serahkan ke polisi. Kami masih tunggu kelanjutanya," ujarnya lagi.

Sebelumnya, keluarga Marianus juga menuntut hal yang sama. Bagaimanapun insiden terbakarnya Marianus karena ulah pihak perusahaan yang mengklaim sebagai pemilik sah lahan tersebut hendak menggusur warung Marianus tanpa didahuli dengan kesepakatan bersama.

"Janji mau kasi uang sagu hati tapi tak ditepati. Sudah gitu mau main gusur saja. Padahal yang lain bagian dalam penghuni lahan perusahaan lainnya sudah diganti dengan uang dan kaveling," ujar Burhan, kerabat Marianus.

Editor: Yudha