Bakamla dan Bapaten Siaga Hadapi Zat Radioaktif
Oleh : Yosri Nofriadi
Kamis | 26-04-2018 | 12:28 WIB
zat-radioaktif.jpg
Bakamla dan Bapeten mengadakan simulasi penanganan zat radioaktif di Perairan Pulau Setokok, Kota Batam. (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Keamanan laut (Bakamla) RI bekerjasama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan simulasi latihan penanganan zat radioaktif berbaya di Perairan Pulau Setokok, Batam, Kamis (26/8/2018).

Latihan tersebut dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh Bakamla khususnya petugas kapal patroli dalam mendeteksi dan menangani zat radioaktif berbahaya dan beracun yang melalui laut.

Sekenario latihan itu berawal dari informasi intelijen, sebuah kapal kargo De Boss bermuatan zat radioaktif sedang memasuki Perairan Pulau Setokok, Batam.

Bakamla dengan Bapeten segara melakukan pengejaran dengan menggunakan Kapal Bintang Laut 4801 milik Badan Keamanan Laut.

Petugas bergerak ke lokasi menggunakan boat. Delapan petugas bersenjata lengkap segera naik ke geladak kapal yang diduga membawa limbah zat radioaktif itu.

Mereka melakukan pemeriksaan dengan seksama. Benar, kapal tersebut membawa zat radioaktif dan tidak mengantongi surat izin.

Mendapati temuan itu, petugas langsung melakukan isolasi dan evakuasi sedangkan personel yang lain memeriksa manivest kapal.

"Ini merupakan latihan bersama antara Bakamla dengan Bapeten. Latihan ini untuk menanggulangi kapal yang membawa zat radioaktif ," ujar Deputi operasi dan latihan Bakamla, Laksamana Muda TNI Semi Djoni Putra.

Menurut Semi, potensi penyelundupan banyak dilakukan melalui laut. Karena itu, pihaknya mengoptimalkan pengawasan, pencegahan dan penindakan serta melakukan pendekatan antar lembaga pemerintah terhadap kegiatan yang menggunakan bahan radioaktif.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan personel Bakamla dalam melakukan pengamanan terhadap pengangkutan maupun penanganan kecelakaan bahan radioaktif melalui laut," ujar Semi.

Sementara itu, Sekretaris Utama Bapeten RI, Hendriyanto Hadi Tjahyono mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk menangani masalah keamanan dari zat radioaktif aktif itu.

"Karena itu Bapaten dan Bakamla melakukan kerja sama untuk mengamankan penyelundupan zat radioaktif dari laut. Kami memiliki kompetensi baik dari segi peralatan maupun sumber daya manusianya," kata Hendriyanto.

Editor: Gokli