PT Djakarta Llyod Bangun Satu Unit Kapal untuk Kerjakan Proyek PT PLN dan PT Pertamina
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 11-04-2018 | 17:28 WIB
djakarta-dllyod.jpg
Peresmian MV Dharma Lautan Intan di Pelabuhan Makobar Batuampar Batam, Kamis (11/04/2018). (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengadaan kapal MV Dharma Lautan Intan, yang memiliki bobot sebesar 50.000 DWT - 60.000 DWT atau masuk dalam kelas supramax, diharapkan dapat membantu pengembangan kinerja dari PT Djakarta Llyod (Persero) yang sebelumnya sempat mengalami mati suri selama 4 tahun.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Djakarta Llyod, Suyoto, dalam laporan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno dan Menpan RB, Asman Abnur serta Jaksa Agung Republik Indonesia HM Prasetyo, saat peresmian MV Dharma Lautan Intan di Pelabuhan Makobar Batuampar, Kamis (11/04/2018).

"Kita tahu sendiri, Djakarta Llyod pada tahun 2008 hingga 2011 sempat mengalami kesulitan, bahkan perusahaan milik negara ini sempat mengalami mati suri. Beruntung di saat-saat genting tersebut Kementrian BUMN terus memberikan bimbingan, sehingga kami kembali mendapatkan proyek dari PT PLN Persero," ujarnya.

Suyoto juga menambahkan, pada tahap awal perjanjian kerja sama dengan PT PLN Persero, pihaknya masih belum dapat menjalankan proyek tersebut. Namun hal ini telah membuat perusahaan ini kembali mendapat tempat untuk kembali bersaing.

"Dari hasil kerja sama itu, di tahun 2015 kami akhirnya berhasil mendapatkan dana segar sebesar Rp 350 miliar. Dari sana kami akhirnya bisa kembali bangkit untuk bersaing dengan perusahaan pelayaran samudera lainnya," lanjutnya.

Kemudian di tahun 2017, katanya, PT Djakarta Llyod melakukan beberapa langkah penting, terutama pelunasan kewajiban terhadap 960 orang karyawan yang terkena dampak PHK, serta pelunasan kewajiban terhadap 1.600 karyawan yang telah pensiun.

Dan hingga akhir tahun 2017, perusahaan milik negara ini berhasil mengantongi keuntungan sebesar Rp 231,7 miliar dengan laba bersih Rp 31,7 miliar.

Suyoto juga menjelaskan saat ini pihaknya kembali melakukan pembaharuan perjanjian kerja sama dengan PT PLN Persero untuk pengangkutan batu bara, sebagai sumber energi pembangkit listrik. "Djakarta Lloyd dan PT PLN telah berkontrak kerja pengangkutan 3,7 ton batu bara, volume tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan dengan kontrak yang diperoleh pada 2017," ucapnya.

Selain itu, BUMN yang berdiri sejak 1951 itu juga mendapat kontrak baru dari Group Surya Mega Adiperkasa dengan volume angkutan 500.000 ton untuk durasi 5 tahun. Dan saat ini, Djakarta Lloyd pun sudah meneken kontrak pembangunan kapal tanker dengan PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero) sejak Oktober 2017 lalu.

Nilai kontrak pembangunan kapal tanker berukuran 6.500 DWT tersebut mencapai Rp170 milliar. Diharapkan kontrak kerja sama pengangkutan BBM dengan Pertamina bisa meningkatkan pendapatan perseroan.

"Saat ini kami juga telah mendapatkan kontrak kerjasama denga PT Antam untuk pengangkutan bauksit sebanyak 3,57 juta ton dari tambang hingga ke smelter yang berada di Pomalaa, Provinsi Sulawesi Tenggara," tutupnya.

Editor: Dardani