Luhut Sebut Pelabuhan Batam belum Mumpuni, Minta Gubernur Studikan Tanjung Sauh
Oleh : Irwan Hirzal
Jum\'at | 16-03-2018 | 09:02 WIB
menko-luhut-salami.jpg
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan pelabuhan di Batam harus ditertibkan sehingga mampu bersaing dengan Singapura (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan tidak ada satupun pelabuhan di Batam yang tangguh dan mumpuni sehingga tidak mampu bersaing dengan Singapura.

"Kita melihat pelabuhan di Batam, harusnya memiliki pelabuhan mumpuni. Tidak seperti sekarang, banyak yang tidak mumpuni. Ke depan kita akan tertibkan semua pelabuhan," ujar Luhut di Pelabuhan Batu Ampar, Kamis (15/03/2018).

Luhut mengatakan, saat ini lebihdari 70 pelabuhan yang ada di Batam, baik resmi dan tidak resmi. Ke depan pihaknya ingin seluruh pelabuhan di Batam dikurangi. Sehingga pelabuhan di Batam lebih efisien.

"Lebih dari 70 pelabuhan di Batam ini, yang tidak resmi kita akan tutup. Kalau ada yang melanggar aturan, kita tertibkan. Kita akan tindak tegas," ungkap Luhut.



Dengan begitu, ia berharap nantinya antarpelabuhan bisa terpadu. Sebab saat ini pelabuhan yang ada di Batam memiliki jenis yang beragam di antaranya, pelabuhan kontainer, pelabuhan khusus, pelabuhan internasional, pelabuhan rakyat dan pelabuhan tikus.

"Kita ingin pelabuhan di Batam terpadu, maka jumlahnya harus dibatasi. Dengan begitu, kita bisa membuat pelabuhan di Batam lebih efisien. Sehingga kita dengan Singapura bisa bersaing," tegasnya.

Jika pelabuhan di Batam dibuat terpadu dan dilakukan penertiban, maka bisa teratasi aksi penyelundupan narkoba. Selain itu, aktivitas di pelabuhan juga akan efektif dan investasi yang masuk ke Batam lebih mudah.

"Dengan seluruhnya terpadu, aksi penyelundupan bisa teratasi serta lebih efektif. Kita juga bisa bersaing dengan Singapura," ujar Luhut.

Menurut Luhut, harus ada satu pelabuhan yang akan dipusatkan khusus untuk dalam negri. Untuk itu ia memerintahkan Gubernur untuk melakukan studi kelayakan pelabuhan di Batam.

"Satu pelabuhan yang kita pusatkan untuk khusus dalam negeri. Kita minta Gubernur membuat studi kelayakan," katanya.

Sementara itu, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, mengatakan satu pelabuhan yang dikembangkan adalah Tanjung Sauh. Dalam studi diminta agar melibatkan ahli dalam kepelabuhanan.

"Pelabuhan yang akan dikembangkan itu Batu Ampar dan Tanjung Sauh. Pelabuhan Tanjung Sauh kita tawarkan. Meko memerintahkan untuk membuat studi secara profesional dengan melibatkan ahli pelabuhan," kata Nurdin.



Nurdin menambahkan, saat ini Pelabuhan Batu Ampar sudah terbangun dan beraktivitas. Maka yang paling dekat untuk pembangunan adalah Tanjung Sauh. Meskipun demikian keberadaan Batu Ampar diakui akan tetap dipertahankan sebagai pelabuhan kontainer dan Tanjung Sauh sebagai pelabuhan peti kemas.

"Galang juga tadi ditawarkan dikembangkan. Tapi untuk pelabuhan, kita Tanjung Sauh, itu lebih bagus. Kita akan cari investor," pungkasnya.

Editor: Udin