Sektor Pariwisata di Anambas Butuh Dukungan Ketersedian Listrik agar Maju
Oleh : Irawan
Rabu | 10-05-2017 | 13:14 WIB
haripinto-listrik3.jpg

Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba didampingi Anggota DPD RI asal Provinsi Kepulauan Riau Haripinto Tanuwdijaja usai memimpin Rapat audensi pembangunan kelistrikan di Kabupaten Kepulauan Anambas dihadiri PLN, Pertamina, Pemkab Anambas, Kementerian ESDM, PT Medco Energy dan SKK Migas 

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Senator Haripinto Tanuwidjaja menilai sektor pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas butuh dukungan ketersedian listrik selama 24 jam. Sebab, potensi Anambas sangat besar, jika listrik tersedia maka banyak investor yang bakal menanamkan modalnya di Anambas.

Dalam rapat audensi pembangunan kelistrikan di Kabupaten Kepulauan Anambas, Jakarta, Selasa (9/5/2017), Haripinto mengatakan, kebutuhan listrik tidak hanya untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga sekter perekonomian, industri dan pariwisata.

"Potensi pariwisata di Anambas sebenarnya sangat besar. Dengan adanya dukungan kelistrikan, maka pariwisata di Anambas dapat menarik banyak investor," kata Haripinto.

Menurut Haripinto, DPD telah memperjuangkan agar ketersedian listrik di tiga pulau besar di Anambas , Pulau Jemaja, Siantan dan Matak selama 24 jam. Selama ini listrik di Jemaja dan Siantan sudah menyala selama 24 jam, namun di Pulau Matak baru 24 Jam.

"Nah nanti tanggal 21-24 Mei, listrik di Matak sudah menyala 24 jam. Dengan adanya listrik di tiga pulau besar, kita berharap penerbangan ke Bandara Letung yang selama ini seminggu sekali, bisa ditingkatkan dua atau tiga kali. Potensi pariwisata Anambas itu sangat besar," katanya.

Asisten II bidang Pemerintahan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Kepulauan Anambas Masykur mengatakan, saat ini di tiga gugusan pulau di Anambas aliran listrik disuplai dari PLTD, tetapi aliran listrik tidak berjalan selama 24 jam.

“Salah satu kendalanya adalah kurangnya pasokan BBM jenis solar. Karena distribusi BBM sering terkendala oleh tingginya ombak, sehingga kapal yang mengangkut BBM tidak bisa berlayar,” ujar Masykur.

Ketua Komite II Parlindungan Purba yang memimpin rapat audensi menegaskan, masih banyak daerah di Anambas yang belum menikmati listrik. Ia meminta agar adanya pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan energi baru di Anambas.

“Kami minta PLN mengalokasikan listrik sebesar 2,5 MW di Anambas kedepannya. Nanti kami akan bantu carikan investor untuk membangun PLTS, bisa melalui BUMD. Tetapi pemkab harus membuat perencanaan terlebih dahulu terkait pembangunan PLTS tersebut," kata Parlindungan.

Rapat audiensi pembangunan kelistrikan di Kabupaten Kepulauan Anambas terselenggara atas permintaan Bupati Anambas Abdul Haris dalam suratnya ke Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang pada 26 April 2017.

Dalam suratnya No. 263/Kdh.KKA/IV/2017 mengenai percepatan pembangunan kelistrikan di Kabupaten Kepulauan Anambas, Haris menyampaikan, Anambas sebagai kabupaten terdepan terluar yang berada di perbatasan negara tetangga, sedang membangun sarana dan prasarana untuk mengejar ketertinggalan dan berupaya memenuhi fasilitas dasar kelistrikan.

"Berdasarkan Rencana Umum Kelistrikan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2013, menargetkan sampai 2025 elektrifikasi mencapai 100 persen. Namun, saat ini dengan beralihnya kewenangan daerah ke Pemerintah Provinsi berdasarkan UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah membuat program tersebut menjadi terhambat dan daerah tidak dapat membantu mewujudkan program pemerintah pusat untuk memenuhi 35 ribu MW," tulis Haris dalam suratnya.

Karena itu, kata Haris, melalui Pimpinan DPD RI, Pemkab Anambas berharap dapat mendorong pemerintah pusat agar kebutuhan kelistrikan di Anambas dapat terpenuhi seratus persen.

Kebutuhan listrik yang diharapkan Pemkab Anambas dapat terpenuhi adalah peningkatan status kelistrikan di Kecamatan Palmatak dari 20 jam menjadi 24 jam, pembangunan PLTD di Pulau Mubur Kecamatan Palmatak, pembangunan PLTD Desa Nyamuk Kecamatan Siantan Timur, dan pembangunan PLTD desa yang belum teraliri listrik.

Editor: Surya