Ini Demi NKRI, Agar Natuna dan Anambas Tak Lepas!
Oleh : Fredy Silalahi
Sabtu | 08-04-2017 | 08:00 WIB
panglimadanfredy.jpg

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyalami BATAMTODAY.COM saat berkunjung ke Anambas. (Foto: Humas Pemkab Anambas)

SIKAP tegas jenderal bintang empat itu, tampak jelas. Begitu melihat ancaman nyata terhadap kedaulatan negara, ia pun langsung bersikap. Ini demi NKRI! Tegasnya sambil mencopot receiver dan perangkat spionase perusahaan asal Malaysia di Kabupaten Anambas, Provinsi Kepri. Bagaimana ketegasan Panglima TNI itu? Berikut catatan wartawan BATAMTODAY.COM di Anambas, Fredy Silalahi.

Tegas tidaklah identik dengan keras atau ganas. Jenderal Gatot Nurmantyo, buktinya. Panglima TNI ini memang tak bisa menyembunyikan kemarahannya setelah mengecek langsung kegiatan mata-mata yang dilakukan oleh perusahaan asal Malaysia, PT Sacofa Sdn Bhd.

Dari pengecekan itulah, jenderal alumni AKMIL 1982 itu, tahu persis bagaimana pola kerja perangkat perusahaan mata-mata itu. "Kehadiran saya ke sini untuk menjaga kedaulatan NKRI. Bicara kedaulatan, maka itu adalah tugas utama TNI," tegasnya Kamis (6/4/2017) di Anambas.

Padahal, sejatinya sudah lebih dari satu tahun, BATAMTODAY.COM konsisten menyampaikan informasi kegiatan ilegal perusahaan asing itu di Anambas. Tapi, baru Kamis, 6 April 2017 itulah, perusahaan yang diduga memiliki "back-up" kuat itu, sudah berulang kali disegel. Tapi, herannya, selalu berhasil lolos dari "lubang jarum".

Bahkan, begitu kuatnya "back-up" PT Sacofa Sdn. Bhd, sampai-sampai mereka tak perduli dengan Bupati Anambas Abdul Haris. Segel mereka pun dibuka begitu saja, tanpa berkoordinasi dengan orang nomor satu di Kabupaten Kepulauan Anambas itu.

"Saya tidak memikirkan ini mengganggu hubungan bilateral negara atau tidak. Kalau kita memikirkan itu, orang lain seenak-enaknya melanggar kedaulatan negara kita ini. Apa gunanya kita bernegara?," lanjut Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan sikapnya.

"Ini jelas mengganggu keamanan NKRI. Untuk itu saya mencopot peralatan perangkat PT Sacofa ini. Mulai saat ini, PT Sacofa tidak bisa beroperasi, semua operasionalnya akan dikunci. Dan saya akan menugaskan personil menjaga wilayah ini," tegasnya lagi.

Dan sikap tegas itu, membuktikan betapa pentingnya Anambas bagi NKRI. Anambas yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Filipina dan Vietnam adalah bagian penting tak terpisahkan dari NKRI. Karena itu, Anambas tak boleh diusik.

Tak hanya Anambas yang jadi atensi Panglima TNI dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kepri kali ini. Natuna juga demikian. Karena di Penarik Kabupaten Anambas PT Sacofa Sdn Bhd juga melakukan kegiatan mata-mata di kawasan Penarik, Kabupaten Natuna. Maka, begitu meninggalkan Anambas, Jenderal Gatot Nurmantyo pun terbang ke Natuna.

Didampingi Gubnernur Kepri H. Nurdin Basirun, Danlantamal IV, Danrem 033 dan Pangdam Bukit Barisan, rombongan Panglima TNI itu disambut oleh Bupat Natuna Hamid Rizal, Danlanud Ranai, Danlanal Ranai dan Kajari Ranai.

Di sini, kembali Panglima TNI mencopot receiver yang berfungsi menerima sinyal dan data dari sistem transmisi tersebut berada di Landing Station PT Sacofa di Penarik, Kabupaten Natuna. Dan Natuna yang sudah menjadi atensi Presiden Jokowi untuk terus dikembangkan, harus dikawal ketat. Tidak boleh ada potensi ancaman terhadap NKRI yang boleh dibiarkan begitu saja. Semua harus direspon cepat, tepat.

Baca: Panglima TNI Bongkar Kegiatan Perusahaan Mata-mata di Penarik Natuna

Kemudian, jenderal bintang empat itu pun mengegas motor Dinas Angkatan Laut yang dikendarainya dari Pelabuhan Tarempa menuju Landing Station PT Sacofa Sdn Bhd. Kali ini, jenderal yang murah senyum itu pun bergerak menuju Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut Tarempa.

Tak lupa, sebelum motor melaju. Dia sapa semua warga yang telah menyambutnya ramah. Bahkan, tanganya pun menyalami hangat BATAMTODAY.COM, lengkap dengan senyum ramahnya.

Siap Jenderal!

Editor: Dardani