Pemkab Anambas Tagih Jatah 2 MW Pembangkit Listrik ke Presiden Jokowi
Oleh : Fredy Silalahi
Jum'at | 07-04-2017 | 19:26 WIB
jokowi-saat-peluncuran-35.000-MW.gif

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan dimulainya berbagai proyek pembangkit listrik, dalam program 35.000 megawatt (MW) untuk lima tahun ke depan. Peresmian proyek ini dilakukan di Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta, Senin, 04/05/2015 lalu (Sumber foto: detikfinance)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, tagih jatah 2 Mega Watt (MW) pembangkit listrik untuk Anambas. Pasalnya, listrik 35.000 MW yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tak kunjung terealisasi di Anambas.

"Program 35.000 MW listrik yang dicanangkan Pak Presiden itu sejak tahun 2015. Tetapi hingga saat ini, jatah 2 MW untuk Anambas belum datang. Realisasi ini tetap kita tunggu," ujar Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris, Jumat (7/4/2017).

Dia menerangkan, jatah 2 MW tersebut telah diplotkan di Pulau Jemaja dan Pulau Palmatak. Sebab, hingga saat ini listrik di Palmatak belum tersuplai 24 jam, sementara Pulau Jemaja untuk menyuplai di Bandara.

"Masyarakat Palmatak sudah mendesak, agar listrik rumah tangga dialiri selama 24 jam. Kita sudah janjikan, agar 1 MW diletakkan di Palmatak. Sedangkan 1 MW lagi diletakkan di Jemaja untuk mendukung pengoperasian Bandara Letung," jelasnya.

Dia berharap, masyarakat sabar menunggu program yang dicanangkan Presiden tersebut. "Kita sama-sama menunggu, kita sudah sampaikan kepada masyarakat, kalau listrik 1 MW itu datang, maka dipastikan Palmatak akan dialiri listrik 24 jam," tegasnya.

Disinggung mengenai program listrik dari PLN, Haris mengakui, pihaknya mendapat jatah untuk pembangunan jaringan di Mubur, Pulau Bajau, dan Teluk Durian.

"Kita tetap berkoordinasi dengan PLN, agar seluruh desa di Anambas dialiri listrik. Tetapi ini butuh proses dan harus bertahap, tidak mungkin sekaligus semua. Mudah-mudahan lah, pemasangan jaringan di Mubur, Pulau Bnajau dan Teluk Durian segera terealisasi," ujarnya mengakhiri.

Sebelumnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Tarempa, masih menunggu keputusan PLN Pusat mengenai realisasi pembangunan jaringan kepada 31 desa yang belum teraliri listrik. Hingga saat ini, dari 54 desa di Kabupaten Kepulauan Anambas, baru 23 desa yang dialiri listrik.

Pimpinan Rayon PLN Tarempa, Dedy Prima Irawan mengatakan, pihaknya telah mengusulkan pembangunan jaringan baru untuk desa yang belum teraliri listrik kepada Pimpinan Pusat PLN.

"Saat ini kami masih menunggu keputusan atasan (PLN Pusat) untuk pembangunan jaringan listrik ke desa-desa (yang belum tersentuh listrik-red)," terangnya .

Editor: Udin